Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal 15 Pesawat Setop Terbang, Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) Bilang Begini

Soal 15 Pesawat Setop Terbang, Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) Bilang Begini Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara terkait kabar penghentian sementara 15 armada pesawat. Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, menjelaskan bahwa kondisi tersebut merupakan bagian dari upaya optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, terutama terkait krisis rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir seluruh pelaku transportasi udara dunia

Berkenaan dengan optimalisasi tersebut, Rahmat menyebut bahwa saat ini memang terdapat satu armada milik Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menanti percepatan jadwal perawatan rutin atau heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang.

Baca Juga: Garuda Indonesia dan The Pokémon Company Resmi Operasikan Pikachu Jet GA-2 dengan Aksen Batik

“Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan,” ujar Rahmat, dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (6/5). 

Seluruh proses perawatan tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini, meskipun keterbatasan pasokan komponen pesawat menyebabkan waktu perawatan menjadi lebih panjang dari biasanya.

Sebagai langkah proaktif dalam memperkuat armada, Garuda Indonesia juga mendatangkan empat armada narrow body Boeing 737-800NG sejak akhir 2024. Dua unit (PK-GUF dan PK-GUG) telah tiba terlebih dahulu, sementara dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) direncanakan mulai beroperasi pada kuartal II 2025. Penguatan ini dilakukan seiring meningkatnya permintaan perjalanan udara dan pulihnya sektor pariwisata nasional pasca pandemi.

Baca Juga: Bos Garuda Buka Suara Soal Insiden Penumpang Merokok Vape di Pesawat

"Optimalisasi kapasitas produksi ini yang ke depannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," tutur Rahmat.

Garuda Indonesia pun optimis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang adaptif dan berdaya saing tinggi, dengan tetap menjunjung tinggi keselamatan dan keandalan layanan penerbangan bagi masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: