Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi Makin Dalam, Kinerja Keuangan Emiten Properti ESTA Tertekan di Kuartal I 2025

Rugi Makin Dalam, Kinerja Keuangan Emiten Properti ESTA Tertekan di Kuartal I 2025 Kredit Foto: Esta Multi Usaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) tampak memulai tahun 2025 dengan tantangan berat. Pada kuartal pertama, emiten properti ini mencatat rugi bersih sebesar Rp3,40 miliar, melonjak 59,33% dibandingkan kerugian Rp2,13 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

Dari sisi pendapatan, ESTA mengalami penurunan tipis sebesar 3,86% menjadi Rp10,54 miliar dari sebelumnya Rp10,96 miliar. Namun, tekanan biaya membuat kinerja semakin tergerus. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp4,80 miliar dari Rp4,56 miliar, sehingga laba bruto ikut turun dari Rp6,39 miliar menjadi Rp5,73 miliar.

Peningkatan beban usaha juga memberikan tekanan besar. Total beban usaha tercatat Rp6,60 miliar, naik dari Rp6,05 miliar. Rinciannya, terdiri dari beban umum dan administrasi sebesar Rp5,32 miliar, beban peralatan, pemeliharaan, dan energi sebesar Rp1,07 miliar, serta beban pemasaran sebesar Rp210,27 juta.

Baca Juga: Properti Bangkit! Investasi Residensial dan Komersial Diprediksi Tumbuh 18% di 2025

Akibatnya, posisi laba usaha berubah menjadi rugi usaha sebesar Rp869,03 juta, padahal pada kuartal I 2024 masih mencetak laba usaha Rp347,29 juta. Rugi tahun berjalan mencapai Rp3,41 miliar, memburuk dari rugi Rp2,15 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan keuangan ikut turut merosot menjadi Rp194,73 juta dari Rp291,76 juta, sementara beban keuangan meskipun hanya turun tipis masih cukup membebani di angka Rp2,50 miliar dari Rp2,77 miliar.

Baca Juga: Diaspora Sukses Jadi Raja Properti di Australia, Iwan Sunito Siap Beri Solusi soal Program 3 Juta Rumah

Meski dihadapkan pada tekanan laba, dari sisi aset terjadi kenaikan. Hingga 31 Maret 2025, total aset ESTA naik menjadi Rp348,30 miliar dari Rp330,92 miliar per 31 Desember 2024.

Namun, di sisi lain liabilitas juga ikut membengkak menjadi Rp162,10 miliar dari sebelumnya Rp141,31 miliar, dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp55,69 miliar dan jangka panjang Rp106,41 miliar. Ekuitas perusahaan sedikit tergerus dari Rp189,61 miliar menjadi Rp186,19 miliar.

Dengan hasil ini, ESTA tampaknya harus bekerja ekstra keras untuk mengembalikan performa keuangannya agar tak terus berada di zona merah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: