Kredit Foto: Unsplash/Ibrahim Rifath
India menyuarakan kekhawatiran atas potensi lonjakan biaya dalam industri film menyusul kebijakan tarif film asing yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Para sineas, produser, dan distributor industri film tengah kesulitan menilai dampak kebijakan tersebut karena belum adanya rincian teknis pelaksanaannya dari Trump. India sendiri diperkirakan akan terdampak hebat oleh kebijakan tarif film dari AS.
Baca Juga: Trump Sebut Film Asing Mengancam AS, Umumkan Tarif Khusus 100%
"Pertanyaan utama adalah bagaimana definisi 'diproduksi di luar negeri' akan diterapkan, dan selama itu belum jelas, sulit untuk berspekulasi," kata Sutradara, Anubhav Sinha, dilansir dari Reuters, Kamis (8/5).
Tanpa kejelasan atas rencana tarif tersebut, para produser khawatir biaya ekspor film akan naik dan bisa melonjak dua kali lipat demi bisa masuk ke Negeri Paman Sam.
"AS adalah salah satu pasar luar negeri terpenting bagi sinema India, terutama karena populasi diaspora yang besar," ujar produser Madhu Bhojwani.
Kenaikan biaya ekspor film tersebut diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga tiket di mana hal tersebut akan menyebabkan efek domino mulai dari jumlah penonton yang berkurang hingga perubahan perilaku konsumen film di AS.
Adapun Aktor Terkemuka India, Prakash Raj menyebut langkah tarif film sebagai terorisme dari Trump. Ia khawatir bahwa kebijakan tarif tersebut akan mencakup layanan pascaproduksi, yang bisa berdampak lebih luas.
Raj mengungkapkan film-film beranggaran besar yang sangat bergantung pada pendapatan dari luar negeri dan kebijakan tarif berpotensi akan mengurahi hal tersebut. Langkah ini juga bisa merugikan film-film independen dan rilis berskala kecil di AS.
Baca Juga: Terinspirasi dari Novel Karya Ilyas Bachtiar, Film Tabayyun Tayang di Bioskop Mulai 8 Juni 2025
Para pelaku industri juga memperingatkan bahwa tarif ini berpotensi mempercepat peralihan ke platform digital, yang bisa mengurangi jumlah penayangan dalam bioskop dan mempercepat tren rilis langsung ke digital melalui layanan seperti ErosNow, Netflix, Amazon Prime, dan Hulu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement