Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Bisnis Rugi, Panasonic PHK 10.000 Karyawan

Tutup Bisnis Rugi, Panasonic PHK 10.000 Karyawan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panasonic Holdings Corporation mengumumkan reformasi manajemen besar-besaran yang mencakup pemangkasan 10.000 karyawan di seluruh dunia pada tahun fiskal 2026. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperbaiki kinerja keuangan dan menargetkan laba operasional yang disesuaikan sebesar 600 miliar yen atau sekitar Rp82 triliun pada tahun fiskal 2027.

Perusahaan asal Jepang ini menyatakan bahwa perombakan struktur manajemen bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah struktural yang selama ini menghambat efisiensi dan pertumbuhan bisnis. Panasonic menargetkan perbaikan laba sedikitnya 150 miliar yen dibandingkan tahun fiskal 2025, dengan rincian utama berasal dari reformasi organisasi pusat, divisi elektronik konsumen, serta sektor bisnis lainnya.

Reformasi organisasi pusat diproyeksikan memberi kontribusi perbaikan laba sebesar 47 miliar yen melalui konsolidasi fungsi tidak langsung dan proyek teknologi. Sementara itu, restrukturisasi bisnis elektronik konsumen menyumbang 33 miliar yen, dan sektor bisnis lainnya sebesar 42 miliar yen, antara lain melalui penutupan bisnis merugi, efisiensi investasi TI, dan konsolidasi fungsi tidak langsung.

Panasonic juga menggarisbawahi pentingnya investasi pada area prioritas seperti automotive batteries dan solutions areasebagai bagian dari strategi jangka panjang. Namun, langkah efisiensi juga melibatkan pengurangan karyawan secara besar-besaran—sebanyak 5.000 pegawai di Jepang dan 5.000 pegawai di luar negeri.

Baca Juga: Dorong Efisiensi, Panasonic Gandeng Gotrans Logistics dan SPIL Bangun Distribution Center

“Perusahaan akan meninjau ulang efisiensi operasional di tiap entitas Grup, khususnya di divisi penjualan dan fungsi tidak langsung, serta mengevaluasi ulang kebutuhan organisasi dan personel secara menyeluruh,” demikian pernyataan resmi Panasonic.

Langkah pengurangan tenaga kerja tersebut akan dijalankan secara bertahap selama tahun fiskal 2026, dengan tetap mematuhi hukum dan peraturan ketenagakerjaan di tiap negara.

Baca Juga: PHK Massal Hantam Daya Beli, BI Wanti-wanti Pertumbuhan Ekonomi Melemah

Panasonic juga memperkirakan dampak negatif terhadap kinerja keuangan tahun fiskal 2026 akibat biaya restrukturisasi sebesar 130 miliar yen atau sekitar Rp12 triliun. Estimasi ini sudah tercantum dalam proyeksi keuangan yang dirilis pada 9 Mei 2025. Namun, angka ini masih bisa berubah tergantung pada jumlah akhir pegawai yang terdampak dan faktor lainnya.

Perusahaan menegaskan bahwa setiap perubahan signifikan terhadap proyeksi keuangan akan segera diinformasikan kepada publik. Sementara itu, dampak reformasi terhadap tahun fiskal 2027 dan seterusnya masih dalam tahap analisis internal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: