- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ambruk 72 Persen, Emiten Batu Bara FIRE Cetak Laba Bersih Rp4,48 Miliar di Kuartal I 2025

PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) harus mengalami penurunan tajam dalam kinerja keuangannya sepanjang kuartal I 2025. Perusahaan dagang yang fokus pada sektor batu bara ini membukukan laba bersih Rp4,48 miliar, terjun bebas 71,62% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp15,8 miliar. Alhasil, laba per saham juga ikut merosot dari Rp10,74 menjadi hanya Rp3,04.
Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan yang cukup signifikan. Sepanjang tiga bulan pertama 2025, pendapatan FIRE tercatat Rp99,32 miliar, amblas 38,75% dari Rp162,17 miliar pada kuartal I 2024.
Sebagian besar pendapatan disumbang oleh Far East Commodities SA sebesar Rp46,02 miliar, diikuti oleh Bulk Trading Far East PTE LTD Rp42,04 miliar, dan PT Bumi Nusantara Jaya Rp11,25 miliar.
Kendati beban pokok pendapatan mengalami penyusutan menjadi Rp79,55 miliar dari sebelumnya Rp115,58 miliar, hal itu belum cukup untuk menahan penurunan laba kotor yang terpangkas drastis 57,58% menjadi Rp19,76 miliar dari Rp46,59 miliar.
Dari sisi beban operasional, turut terdapat pergeseran signifikan. Beban penjualan FIRE menurun tajam menjadi Rp6,11 miliar dari sebelumnya Rp18,29 miliar. Namun, beban umum dan administrasi justru naik menjadi Rp7,68 miliar dari Rp7,32 miliar.
Beban usaha lainnya melonjak mencapai Rp215,73 juta dari posisi minus Rp811,13 juta di periode sebelumnya. Hasilnya, laba usaha akhirnya terkikis menjadi Rp6,18 miliar dari Rp20,15 miliar.
Baca Juga: Perang India-Pakistan Makin Panas, Bahlil Buka Suara Soal Nasib Ekspor Batu Bara RI
Meski dari sisi laba perusahaan mengalami tekanan berat, namun neraca keuangannya menunjukkan pertumbuhan. Hingga 31 Maret 2025, total aset FIRE mencapai Rp377,8 miliar, meningkat dari posisi akhir 2024 yang sebesar Rp347,21 miliar.
Ekuitas perusahaan juga tumbuh menjadi Rp244,21 miliar dari Rp239,58 miliar. Sementara itu, liabilitas membengkak menjadi Rp133,59 miliar dibanding Rp107,62 miliar di akhir tahun lalu.
Baca Juga: Suksesnya Kiki Barki, Konglomerat Batu Bara dan Nikel Indonesia
Baca Juga: Hidrogen Jadi Target Baru Hilirisasi Batu Bara, Bahlil Segera Terbitkan Regulasi
Dengan kondisi tersebut, FIRE menghadapi tantangan untuk kembali mengangkat performa laba sambil menjaga kesehatan struktur keuangan ke depannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement