- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tunggu Restu Investor, Emiten Edwin Soeryadjaya (GHON) Berencana Tambah Lini Usaha
Kredit Foto: VMWare
Emiten milik konglomerat Edwin Soeryadjaya, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) berencana melakukan penambahan kegiatan usaha berupa penyewaan sistem ketenagalistrikan dengan menggunakan baterai bagi menara telekomunikasi. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam RUPS yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025.
Direktur Utama GHON, Rudolf P. Nainggolan, menjelaskan bahwa selama ini fokus utama Perseroan adalah menyewakan ruang di lokasi menara telekomunikasi (site) untuk pemasangan antena dan perangkat pendukung sinyal nirkabel.
Kerja sama ini dilakukan melalui perjanjian jangka panjang dengan perusahaan operator telekomunikasi nirkabel. Selain itu, Perseroan juga menyediakan perangkat akses jaringan seperti repeater dan in-building system guna mendukung konektivitas telekomunikasi, khususnya di wilayah perkotaan yang memiliki kepadatan tinggi.
Baca Juga: Geliat Bisnis Edwin Soeryadjaya, Anak Pendiri Astra yang Masuk 50 Orang Terkaya di Indoensia
"Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya, manajemen Perseroan seringkali mendapatkan kebutuhan dari pelanggan yang tidak hanya terbatas pada penyewaan menara, tetapi juga mencakup beberapa kebutuhan pendukung atau aksesori lainnya, seperti penyediaan perangkat power supply, di antaranya berupa baterai dan rectifier, yang disewakan untuk menunjang pengoperasian perangkat milik pelanggan," ujar Rudolf.
Lebih lanjut, seiring meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan keberlanjutan, pelanggan juga mulai mengalihkan preferensi mereka dari sistem kelistrikan berbasis genset ke sistem berbasis baterai.
Sistem ini lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Perseroan melihat peluang strategis untuk memperluas jasa yang ditawarkan, dengan tidak hanya menyediakan perangkat pendukung, tetapi juga secara langsung terlibat dalam kegiatan pemasangan dan pengoperasian instalasi tenaga listrik tersebut.
Baca Juga: Mendag Minta Pelaku Usaha Manfaatkan Perjanjian Dagang untuk Ekspor
"Dengan kata lain, Perseroan bermaksud memperluas jasa yang dapat diberikan kepada pelanggan eksisting, sehingga tidak hanya terbatas pada penyewaan ruang menara, tetapi juga mencakup penyediaan sistem kelistrikan yang mendukung operasional perangkat pelanggan secara lebih efisien dan berkelanjutan," jelas Rudolf.
Hal ini, lanjut Rudolf, juga sejalan dengan tren industri telekomunikasi yang mulai mengadopsi sistem kelistrikan berbasis baterai untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada genset berbahan bakar fosil.
Sebagai respon atas hal tersebut, Perseroan berencana menambah kegiatan usaha baru. Dalam hal ini, KBLI 35121, yaitu pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik berbasis baterai. Kemudian, KBLI 43211, yakni pemasangan sistem kelistrikan termasuk battery storage, distribusi kabel, panel, dan perangkat pengatur daya pada lokasi menara.
Baca Juga: Mengenal Kenertec Power System, Produsen Menara Angin dari Indonesia yang Mendunia
Rudolf menambahkan, “Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi diversifikasi usaha dan integrasi vertikal yang tetap sejalan dengan fokus utama Perseroan di bidang infrastruktur telekomunikasi. Dengan pendekatan ini, Perseroan dapat memberikan layanan end-to-end kepada pelanggan mulai dari perencanaan, pemasangan, hingga pengelolaan sistem kelistrikan secara berkelanjutan.”
Penambahan kegiatan usaha ini diproyeksikan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam jangka menengah hingga panjang. Dari sisi pendapatan, kegiatan usaha baru ini akan memberikan tambahan revenue melalui sewa unit power supply.
“Peningkatan pendapatan ini akan mendorong pertumbuhan laba kotor dan EBITDA, yang diproyeksikan bersifat positif, mengingat efisiensi operasional yang tetap terjaga serta tidak adanya kebutuhan penambahan personel. EBITDA margin juga tetap stabil karena beban operasional sebagian besar bersifat tetap dan efisien melalui kerja sama dengan mitra teknis,” kata Rudolf.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement