Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Dalam sesi diskusi panel dengan tema Back to Fundamentals: Turning Vision Into Investment-Ready Ventures, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar juga menambahkan bahwa BEKUP bisa menjadi wadah pertemuan antara startup, investor, industri, dan pembuat kebijakan untuk membuka peluang kolaborasi nyata
"Penting bagi para founder startup untuk berkolaborasi agar lebih sustain. Dengan demikian, startup tidak hanya punya kesiapan fundamental dalam membangun bisnis selayaknya investasi, tetapi seperti apa kembali pada kenyataan untuk memahami pasar, membangun modal bisnis yang realistis, dan menyiapkan fundraising yang berkelanjutan. Kami dari Kementerian Ekraf hanya berupaya untuk membuka akses pendanaan dan akses pasar bagi pegiat aplikasi," kata Wamenekraf Irene.
Senada dengan pernyataan tersebut, SEA VC Investment Spiral Ventures, Anissa Dyah Setyowati, juga mengungkapkan bahwa para pegiat startup harus mampu memperkuat ekosistem kewirausahaan digital dengan mindset yang terarah.
"Sosok founder startup harus optimis dan punya rasional yang kuat dengan kondisi atau tantangan yang dihadapi sehingga bisa melakukan rekap data serta punya track record yang jelas. Bukan sekadar ambisi atau mengawang saja dalam membuat startup, tetapi harus punya tata kelola yang baik agar tidak terjadi human error. Selain itu, fondasi yang kuat juga bisa diimplementasikan melalui laporan keuangan yang transparan dan disiapkan secara formal," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement