Bank dan Perusahaan Pembiayaan Perketat Kriteria Pinjaman Pembelian Sepeda Motor Usai NPL Utang Rumah Tangga Banyak yang Macet

Penjualan sepeda motor Thailand diklaim membaik pada bulan April, salah satu faktor pendorongnya disebabkan oleh promosi penjualan yang menyasar calon pembeli yang ingin membeli model baru, kata Federasi Industri Thailand (FTI).

Penjualan meningkat 3,8% secara year on year (yoy) menjadi 131.950 unit pada bulan April, didorong oleh harga yang menarik, catat FTI.

Selama kuartal pertama tahun 2025, pasar Thailand sempat menghadapi tekanan seperti penurunan kedatangan wisatawan dari China, dan kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump.

"Meskipun jumlah wisatawan menurun, kampanye pemasaran, terutama yang diluncurkan selama Pameran Motor Internasional Bangkok pada awal April, merangsang permintaan," kata Surapong Paisitpatanapong, wakil ketua FTI dan juru bicara Klub Industri Otomotif FTI.

Ada hubungan antara jumlah kedatangan wisatawan asing dan hasil produksi sepeda motor. Kegiatan pariwisata membantu meningkatkan produksi sepeda motor, karena banyak wisatawan asing senang mengendarai sepeda motor saat mengunjungi negara tersebut.

Meskipun terjadi peningkatan penjualan pada awal kuartal kedua, produsen sepeda motor tidak dapat berpuas diri dengan peningkatan yang tercatat pada bulan April.

Dibandingkan dengan penjualan pada bulan Maret, volume penjualan pada bulan April menurun sebesar 12,8% dari bulan ke bulan.

Kata Bangkok Post, Hal ini menunjukkan bahwa kemerosotan ekonomi, bersamaan dengan tingginya tingkat penolakan pinjaman bagi calon pembeli sepeda motor, terus menjadi faktor dominan yang menentukan arah pasar.

Bank dan perusahaan pembiayaan mobil terus memperketat kriteria pinjaman karena khawatir akan bermasalah karena Thailand telah dilanda utang NPL untuk rumah tangga yang tinggi.