Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendikdasmen Wujudkan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi

Kemendikdasmen Wujudkan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi Kredit Foto: Ist

“Kami menggunakan kertas kerja sebagai alat ukur pemantauan. Dengan ini, UPT dapat mengevaluasi diri secara mandiri. Kami rutin menyampaikan capaian dan mendorong agar tiap unit konsisten terhadap targetnya. Kertas kerja ini menjadi alat bantu untuk melihat mana yang sudah tercapai dan mana yang belum—dan proses ini kami lakukan terus menerus sampai target terpenuhi,” jelasnya.

Terkait pengelolaan anggaran, Badan Bahasa menjalankan strategi empat prinsip perencanaan yaitu fokus, berkelanjutan, kolaboratif, dan inovatif. Beberapa inisiatif efisiensi yang berhasil antara lain adalah optimalisasi teknologi digital dalam kegiatan nasional seperti Festival Tunas Bahasa Ibu; partisipasi aktif komunitas literasi dan sastra, untuk memperluas jangkauan dengan biaya efisien; kolaborasi erat dengan pemda, yang berdampak pada meningkatnya peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI); dan komitmen revitalisasi bahasa daerah. Komitmen 44 pemerintah daerah dalam merevitalisasi bahasa daerah turut serta menjadi bukti konkret keberhasilan kolaboratif.

Di tengah tuntutan efisiensi, Badan Bahasa tetap adaptif. Pemanfaatan teknologi untuk pelaksanaan kegiatan daring-hybrid dan digitalisasi arsip menjadi strategi andalan. Sistem SINDE serta dukungan sarana seperti scanner untuk konversi dokumen fisik, pelatihan SDM kearsipan, dan menerapkan digitalisasi dokumen mempercepat transisi menuju tata kelola arsip yang tertib dan akuntabel. Ia melanjutkan bahwa arsip lebih dari sekadar dokumentasi, namun menjadi basis pengambilan kebijakan. 

“Kami bisa cepat mengakses data kosakata, bahasa daerah, atau capaian program. Ini memperkuat analisis kebijakan dan efektivitas kerja,” lanjutnya.

Badan Bahasa juga menegaskan perannya dalam mendukung transformasi pendidikan melalui penguatan bahasa dan sastra sebagai bagian dari peningkatan kualitas SDM Indonesia. “Kami berharap penghargaan ini bukan sekadar rutinitas atau simbol, tapi menjadi pengingat bahwa pelayanan publik harus berdampak dan bermartabat,” ucap perwakilan Badan Bahasa sambil menutup sesi wawancara. 

Rumah Pendidikan yang Ramah dan Profesional

Penghargaan yang diraih oleh BSKAP dan Badan Bahasa menunjukkan bahwa komitmen akuntabilitas dan efisiensi telah menjadi budaya kerja di Kemendikdasmen. Tata kelola yang baik bukan hanya mencegah pemborosan, tetapi juga memastikan bahwa setiap program memiliki arah strategis yang jelas dan hasil yang bisa diukur.

Sebagai bagian dari rumah besar Kemendikdasmen, seluruh unit kerja berkomitmen membangun layanan pendidikan yang ramah, profesional, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Tata kelola yang baik bukanlah tujuan akhir, tetapi menjadi dasar untuk menciptakan perubahan nyata di lapangan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: