Wamen Ekraf Tekankan Pentingnya Bangun Ekosistem Dukung Pertumbuhan IP dan Brand Lokal

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) mendukung pertumbuhan kekayaan intelektual (IP) dan brand lokal untuk menembus pasar global.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui dialog dan bertukar ide dalam pertemuan informal antara Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar bersama pemilik merek dan IP Lokal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Wamenkop Nilai Pembentukan Kopdes Merah Putih Implementasi UUD 1945 Pasal 33
Salah satu langkah konkretnya diwujudkan melalui sesi pitching bersama para pemilik brand dan IP lokal, yang menghadirkan sembilan entitas kreatif, yakni Liunic on Things, Good Vibes, Madeem, Kin Space, Threadapeutic, Long Story Short, Lana Daya, Buntari, dan Studio Dapur.
Para peserta mempresentasikan visi kreatif, tantangan, dan potensi ekspansi bisnis mereka di hadapan Wamen Ekraf, dalam suasana diskusi yang terbuka dan konstruktif.
“Saat ini kita berada di momentum penting, di mana IP dan brand lokal memiliki daya saing yang kuat dan identitas yang khas. Tugas pemerintah bukan hanya mengapresiasi, tapi hadir sebagai mitra strategis, membuka akses ruang, jejaring internasional, serta mendorong kolaborasi konkret yang memperkuat ekspansi. Kita ingin para pelaku IP lokal bisa menginspirasi dunia, bukan hanya pasar domestik,” tegas Irene Umar, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Selasa (17/6).
Wamen Ekraf juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pendukung yang menyeluruh, termasuk inkubasi, pengembangan kompetensi talenta ekraf, hingga penguatan literasi kekayaan intelektual. Menurut Wamen Ekraf, IP lokal merupakan the new engine of growth, dengan potensi dampak jangka panjang terhadap penciptaan lapangan kerja berkualitas dan diplomasi budaya.
Martcellia Liunic, seniman dan pendiri Liunic on Things, menjadi salah satu peserta pitching yang menyambut positif pendekatan terbuka dari Kementerian Ekraf. Ia menilai Wamen Ekraf tidak hanya suportif, tetapi juga memahami konteks nyata yang dihadapi para kreator.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement