Kredit Foto: Istimewa
Pameran industri militer bertajuk Indo Defence 2025 sukses digelar pada 11-14 Juni lalu. Pameran yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran itu mengambil tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”. Sebanyak 42 negara ikut berpartisipasi dalam pameran yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan itu.
Salah satu perusahaan yang ikut terlibat adalah PT Multiintegra Technology Group (MITG) yang menghadirkan perangkat militer dan teknologi dari hampir 50 pabrikan yang menjadi mitra dan prinsipalnya dengan membuka booth seluas 240 meter persegi.
CEO MultiIntegra Technology Group, Aloys Sutarto, mengungkapkan selama 20 tahun perusahaan menghadirkan perangkat-perangkat elektronik dan siber yang mendukung tugas dan operasional di tingkat personil maupun komunikasi aman dan lancar antar tim serta sistem pengawasan untuk pencegahan dan pengamanan operasi militer, paramiliter maupun sipil.
Baca Juga: Panorama Media Luncurkan Pameran Industri Outing dan Team Building 'Indonesia Outing Expo 2025'
“Kami memiiki sumber daya manusia dengan penguasaan dan kemampuan teknik untuk pengujian, instalasi dan pemeliharaan perangkat dan sistem yang dipakai oleh cabang militer, paramiliter dan kalangan sipil di Indonesia,” ucap dia.
Selain penguasaan teknologi yang tidak berhenti berinovasi, langkah adaptasi dan integrasi dengan kondisi lapangan di seluruh penjuru Indonesia merupakan pembelajaran dan pengalaman dengan berbagai implementasi yang sudah berhasil diselesaikan seperti yang tergambar pada salah satu dinding grafis besar peta Indonesia di booth MITG.
“Ketika teknologi anti-drone sedang berkembang, yang tidak kasat mata tetapi yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga keamanan perimeter atau lokasi adalah perangkat intelijen kontra intelijen, yang berguna untuk sektor militer dan bisnis pengamanan,” tambahnya.
Alat kontra intelijen ini meliputi jammer (penghalang sinyal transmisi), detektor kamera tersembunyi, sinyal selular dan frekuensi radio. Ini semua berkaitan dengan kebocoran informasi yang menimbulkan dampak merugikan secara finansial dan hilangnya keunggulan kompetitif.
Baca Juga: Pameran Zhejiang International Trade Kembali Digelar di JieExpo Jakarta
Dengan satu perangkat yang sudah sangat portable saat ini hampir semua sinyal, suara dan frekuensi tersembunyi bisa terdeteksi. Selain itu, Multiintegra Technology Group juga memajang peralatan peralatan tempur yang sudah berbasis AI (Artificial Intelligence) untuk mendukung Autonomous Warfare.
Salah satu anak perusahaan MITG, Panorama Graha Teknologi yang bersertifikasi InHan (Industri Pertahanan) sudah terjun dalam pengembangan radar nasional GCI (Ground Control Intercept) untuk pembuatan beberapa modul seperti bekam controller, digital beam foaming, branching network dan sebagainya bersama Balitbang Kementerian Pertahanan.
Di bidang penerbangan, MITG menyediakan perangkat untuk pemeliharaan sistem avionik, atau disebut avionic testing system. Sistem ini meliputi peralatan navigasi dan komunikasi pesawat, yang diperlukan untuk kalibrasi dan perbaikan sistem avionik untuk mendukung kesiapan operasi pesawat.
Dalam pameran ini, MITG juga menunjukkan bahwa dengan satu perangkat perantara yang ringkas, komunikasi taktis dapat berjalan dengan mulus melalui access point, IP network, intercom, UHF, VHF, HF, antar gawai, yang diteruskan ke tank atau pun ke kapal perang.
Perangkat yang terhubung secara kontiniu dan real-time ini menjadi kunci untuk menjaga koordinasi yang baik dan semua elemen operator manusia mendapat feed yang terkini dan sama untuk mengambil putusan pada bidang tugasnya sehari-hari maupun pada saat operasi lapangan yang intensif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement