Singgung Itikad Baik, Ternyata Ini Alasan Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran
Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Amerika Serikat (AS) membantah bahwa pihaknya ingin menggulingkan pemerintahan dari Ali Khamenei di Iran. Hal ini terkait dengan serangan udara yang baru-baru dilakukannya ke Tehran.
Wakil Presiden Amerika Serikat, James Vance menegaskan bahwa negaranya tidak sedang berperang dengan Iran. Ia menyebut pihaknya hanya berperang dengan program nuklir negara tersebut.
Baca Juga: Pertemuan Darurat Para Menlu Liga Arab Sikapi Serangan Israel ke Iran
“Kami tidak sedang berperang dengan Iran. Kami sedang berperang dengan program nuklir Iran,” ujar Vance, dilansir dari Reuters, Senin (23/6).
Vance mengatakan serangan yang baru-baru ini dilakukannya tergolong sukses karena telah berhasil mendorong mundur pengembangan senjata nuklir dari Iran.
“Saya yakin serangan ini telah mendorong mundur program nuklir mereka untuk waktu yang sangat lama," ungkap Vance.
Iran menurutnya tidak bernegosiasi dengan itikad baik, yang menurutnya menjadi salah satu pemicu serangan militer AS. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak menginginkan pergantian rezim di Iran.
“Kami tidak ingin memperpanjang konflik ini. Kami ingin mengakhiri program nuklir mereka, lalu duduk dan berbicara soal penyelesaian jangka panjang,” katanya.
Vance juga mengungkap bahwa keputusan akhir untuk menyerang dibuat oleh Trump. Hal itu dilakukan tepat sebelum serangan dimulai. Setelah serangan itu, pihaknya disebut telah menerima beberapa pesan tidak langsung dari Teheran.
Baca Juga: Trump: Israel di Posisi Menang, Sangat Sulit Kabulkan Permintaan Iran
Adapun Iran berikrar untuk membela diri. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan dirinya sangat prihatin atas pengeboman fasilitas nuklir dari Iran oleh Amerika Serikat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement