Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari Sanksi Uni Eropa, Google Ajukan Perombakan Tampilan Mesin Pencari

Hindari Sanksi Uni Eropa, Google Ajukan Perombakan Tampilan Mesin Pencari Kredit Foto: Unsplash/Pawe? Czerwi?ski
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alphabet Inc., induk usaha Google, mengajukan proposal perubahan besar pada tampilan mesin pencarinya untuk menghindari denda miliaran euro dari Uni Eropa. Langkah ini diambil menyusul tuduhan pelanggaran terhadap Digital Markets Act (DMA), regulasi baru yang bertujuan membatasi dominasi raksasa teknologi dan membuka ruang bagi pesaing.

Selama bertahun-tahun, Google dituding mendominasi hasil pencarian melalui layanan internal seperti Google Shopping, Google Hotels, dan Google Flights. Dominasi ini dianggap menghambat persaingan sehat di ekosistem digital di Uni Eropa.

oogle menyatakan kesiapannya untuk menyediakan ruang lebih besar bagi layanan pihak ketiga. Perusahaan juga akan memberikan kotak khusus di bagian atas halaman pencarian untuk situs pencarian hotel, restoran, dan transportasi dari pesaing.

Baca Juga: Disebut Lakukan Monopoli, Google Ajukan Banding Soal Keputusan Pengadilan AS

"Kami tidak sepakat dengan temuan awal Komisi, namun kami ingin mencari solusi yang bisa diterima bersama," tulis Google dalam pernyataannya kepada otoritas Uni Eropa dan para pesaing dikutip Reuters, Senin (23/6/2025).

Proposal ini diajukan tiga bulan setelah Komisi Eropa secara menuduh Google melanggar DMA. Jika terbukti bersalah, Google berpotensi menghadapi denda hingga 10% dari pendapatan global tahunan atau setara puluhan miliar euro.

Meski demikian, sejumlah pesaing menilai langkah ini belum cukup menciptakan persaingan yang adil. Mereka dijadwalkan menyampaikan tanggapan resmi dalam pertemuan dengan Komisi Eropa pada 8 Juli mendatang.

Baca Juga: Google Cloud Targetkan Kontribusi Rp1.400 Triliun untuk Ekonomi Indonesia hingga 2030

Jika disetujui, perubahan ini berpotensi menjadi titik balik besar dalam industri pencarian daring global. Tampilan hasil pencarian yang lebih netral dapat menggeser keseimbangan kuasa di dunia digital dan memberikan lebih banyak pilihan kepada pengguna.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: