Hadapi Risiko Stabilitas, Uni Eropa Bakal Umumkan Aturan Baru Stablecoin

Komisi Eropa dikabarkan akan segera mengumumkan aturan baru yang mengatur pasar stablecoin, meskipun mendapat peringatan dari Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini terkait potensi risiko terhadap stabilitas perbankan di Eropa.

Dilansir dari Financial Times, Kamis (26/6), aturan yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang itu akan berisi panduan resmi yang mengusulkan agar stablecoin yang diterbitkan dari luar kawasan dapat diperlakukan sepadan atau dapat dipertukarkan dengan versi stablecoin bermerek sama yang diizinkan beredar hanya di Eropa.

Baca Juga: Bersertifikat EPD, Baja RI Kini Siap Hadapi Pajak Karbon Eropa

Rencana tersebut muncul di tengah upaya pemerintah setempat mempercepat regulasi terhadap aset digital, termasuk rencana peluncuran euro digital, sebuah mata uang digital bank sentral yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti di Eropa.

Adapun Juru Bicara Komisi Eropa menyatakan bahwa risiko penarikan massal (run) terhadap stablecoin yang dikelola dengan baik dan sepenuhnya dijamin (fully collateralised) sangat kecil terjadi.

"Kalaupun terjadi penarikan massal, sebagian besar pemilik stablecoin dari luar wilayah akan menebus token mereka di negara asal penerbit," jelasnya seperti dikutip dari Financial Times.

Namun, Bank Sentral Eropa menyuarakan kekhawatiran bahwa perlakuan setara terhadap stablecoin dari luar Eropa. Menurutnya, hal itu dapat melemahkan kontrol otoritas keuangan terhadap aliran uang digital dan memperbesar risiko stabilitas di sektor perbankan, terutama saat terjadi tekanan pasar.

Baca Juga: Kopi Ijen Tembus Pasar Eropa, Gibran Dorong Hilirisasi dan Ekspor Specialty Coffee

Komisi Eropa belum memberikan tanggapan resmi terkait peringatan dari ECB. Namun laporan ini diperkirakan akan mempercepat perdebatan soal regulasi stablecoin dan peran euro digital di masa depan.