Jababeka Siap Menjadi Model Nasional Untuk Menjadi Kawasan Yang Berkelanjutan
Kredit Foto: Jababeka
Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, memantau langsung pengelolaan lingkungan di Kawasan Industri Jababeka.
Dalam kunjungan ini, Menteri Hanif mendengarkan langsung paparan pengelolaan lingkungan di Jababeka, termasuk infrastruktur berstandar dunia, manajemen fisik dan sosial, serta manfaat ekonominya. Kawasan ini dipaparkan telah bertransformasi menjadi kota mandiri yang modern dengan integrasi antara pusat industri, hunian, fasilitas pendidikan, kesehatan, olahraga, hingga rekreasi.
Jababeka juga menyampaikan berbagai inovasi pengelolaan lingkungan, seperti Digital Enviro Monitoring, pemasangan Air Quality Monitoring System (AQMS), pemanfaatan energi surya untuk instalasi pengolahan air bersih (Water Treatment Plant), revitalisasi Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan teknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS), serta berbagai program keanekaragaman hayati seperti Jababeka Ecoweek, konservasi rusa di Ranca Upas, hingga Urban Farming.
Jababeka juga tengah mengembangkan sistem recycle air limbah untuk mendukung ketahanan air dan memperluas implementasi Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC).
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Amandemen Fasilitas Pinjaman dengan Bank Mandiri
“Saya sangat mengapresiasi Jababeka meraih Proper Hijau secara berturut, terlebih Jababeka merupakan satu-satunya kawasan industri yang meraih Proper Hijau. Karena untuk kawasan industri sendiri cukup sulit ya bisa meraih proper hijau,” ujar Menteri Hanif, saat mengunjungi secara langsung Jababeka, Minggu (29/6/2025).
Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi, menyampaikan target meraih Proper Hijau ketiga kalinya pada tahun 2025, agar dapat naik kelas menjadi Proper Emas.
“Akan berusaha di tahun 2025 untuk memperoleh Proper Hijau kembali, tiga kali berturut-turut dengan harapan akan mendapat Proper Emas, dan dengan inovasi-inovasi yang sudah kami lakukan, kami siap menjadi model nasional kawasan industri yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kunjungan ini juga bertujuan melakukan sosialisasi dan verifikasi lapangan terkait pembinaan dan ketaatan pengelolaan lingkungan kepada tenant kawasan industri. Kegiatan akan berlangsung selama dua pekan, termasuk kunjungan langsung ke sejumlah perusahaan di dalam kawasan.
Baca Juga: Ledakan Jumlah Pelajar dan Pekerja Dongkrak Bisnis Kosan di Jababeka Cikarang
Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan, Menteri Hanif meninjau instalasi IFAS Tahap 2 yang baru saja dioperasikan di WWTP Jababeka. Instalasi ini memiliki kapasitas pengolahan 14.850 m³/hari dan mengusung efisiensi energi serta teknologi pengolahan biologis modern.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif juga melakukan penanaman pohon Kepel (Stelechocarpus burahol), tanaman langka asli Indonesia, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.
Secara prinsip, disepakati pula inisiatif pembentukan desk bersama antara Kementerian/Dinas Lingkungan Hidup dengan pengelola kawasan industri untuk mempercepat pelayanan. Didik berharap, Kementerian Lingkungan Hidup dapat memfasilitasi pembentukan pusat riset lingkungan hidup di President University yang memiliki Fakultas Teknik Lingkungan dan telah menjalin kerja sama riset dengan industri nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement