Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PMI Manufaktur Melemah, Pengusaha Tunggu Empat Kebijakan

PMI Manufaktur Melemah, Pengusaha Tunggu Empat Kebijakan Kredit Foto: Kemenperin

Sementara itu, pasar dalam negeri juga menghadapi turunnya daya beli masyarakat. Masyarakat lebih memprioritaskan dana mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar dibandingkan mengonsumsi produk manufaktur terutama produk sekunder atau tersier. Pada kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas juga cenderung memprioritaskan menabung atau menginvestasikan dana yang mereka miliki guna mengantisipasi risiko ke depan dari pada membeli produk manufaktur tingkatan tertentu.

Di sisi lain, belanja pemerintah terutama belanja atas produk-produk manufaktur baru dimulai pada pertengahan Juni 2025. Belanja pemerintah pada proyek infrastruktur dan konstruksi sudah dirasakan dampaknya terutama bagi industri keramik, semen, kaca, besi dan baja. Begitu juga dengan kebijakan insentif pemerintah untuk liburan sekolah tahun ini berlangsung pada akhir bulan Juni 2025 awal masuk sekolah. Dampak insentif pemerintah pada saat liburan sekolah dirasakan dampaknya oleh industri makanan, industri minuman, industri kertas, serta industri tekstil dan industri pakaian jadi.

“Kami mengapresiasi insentif pemerintah berupa gaji ke-13, insentif liburan anak sekolah dan momen memasuki tahun ajaran baru yang akan meningkatkan demand, utilisasi dan penyerapan tenaga kerja pada beberapa subsektor industri. Dengan dimulai belanja pemerintah atas produk manufaktur dan juga insentif liburan sekolah serta kenaikan permintaan menjelang tahun ajaran baru diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat terutama untuk membeli produk-produk manufaktur ke depannya,” ujar Febri.

Menanggapi PMI manufaktur Indonesia pada bulan Juni, Usamah Bhatti selaku Ekonom S&P Global Market Intelligence menyampaikan, penurunan kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin dalam pada pertengahan tahun 2025. Ini karena lemahnya permintaan pasar yang menyebabkan penurunan produksi dan penjualan. “Penurunan penjualan sebagian besar dari pasar domestik.

Penurunan ini mendorong perusahaan menjalankan strategi retrenchment dengan mengurangi tenaga kerja dan aktivitas pembelian. "Ke depannya, perusahaan kurang begitu optimis terhadap perkiraan output, bahkan kepercayaan diri juga turun ke posisi terendah dalam delapan bulan,” imbuhnya.

Adapun negara di ASEAN yang PMI manufakturnya juga mengalami kontraksi, yakni Vietnam (48,9), Malaysia (49,3), dan Myanmar (49,0). Sedangkan negara manufaktur lainnya, yang turut mengalami pelemahan PMI manufaktur, yaitu Inggris (47,7), Prancis (47,8), Korea Selatan (48,7), dan Jerman (49,0).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: