Del Monte Bangkrut! Legenda Makanan Kaleng Dunia Tumbang di Usia 138 Tahun

Del Monte Foods, Perusahaan asal Amerika Serikat yang dikenal dengan produk buah dan sayuran kaleng mengajukan kebangkrutan setelah beroperasi selama 138 tahun. 

Dalam keterangan resminya, Del Monte secara sukarela mengajukan perlindungan kebangkrutan di bawah Bab 1 (Chapter 11) ke pengadilan dan memulai proses penjualan aset perusahaan secara menyeluruh.

“Kami ingin menciptakan Del Monte yang lebih kuat dan mampu bertahan dalam jangka panjang,” ujar CEO Del Monte Foods, Greg Longstreet, Jumat (4/7/2025).

Baca Juga: Terpanggang Rumor Bangkrut, Masih Layakkah Saham Gudang Garam Dikoleksi?

Meskipun mengajukan perlindungan kebangkrutan, Del Monte tetap melanjutkan operasional. Perusahaan bahkan telah mengamankan pendanaan baru sebesar US$912,5 juta atau sekitar Rp14,8 triliun guna memastikan produksi dan distribusi tetap berjalan lancar, khususnya menjelang musim panen dan pengalengan.

Namun tekanan besar datang dari perubahan perilaku konsumen. Inflasi global dan krisis biaya hidup mendorong konsumen beralih dari merek ternama seperti Del Monte ke produk private label yang lebih murah. Kekhawatiran terhadap kandungan pengawet juga menyebabkan makanan kaleng kian ditinggalkan.

“Preferensi publik kini cenderung ke makanan segar dan sehat. Makanan kaleng mulai ditinggalkan, dan ini memukul Del Monte cukup keras,” jelas Sarah Foss, analis dari Debtwire, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: 20 Dealer BYD Ditutup karena Bangkrut

Selain tantangan preferensi pasar, beban promosi yang tinggi untuk mendorong distribusi produk dan biaya penyimpanan yang membengkak turut memperparah kondisi keuangan perusahaan.

Del Monte bukan sekadar produsen makanan kaleng. Perusahaan ini telah menjadi ikon dapur Amerika dan dunia sejak berdiri pada 1886. Pabrik pengalengan pertamanya dibuka di San Francisco pada 1907, dan dalam perjalanannya, Del Monte pernah menjadi operator pengalengan buah dan sayuran terbesar di dunia.