Bupati Kolaka: Smelter Merah Putih PT Ceria Corp Jadi Sejarah Baru bagi Daerah
Kredit Foto: Istimewa
Bupati Kolaka, Amri Djamaluddin, menegaskan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa PT Ceria Corp merupakan sejarah di Kabupaten Kolaka.
"Smelter Merah Putih dan ekspor perdana feronikel merupakan agenda bersejarah di Kabupaten Kolaka," kata Amri Djamaluddin saat menghadiri ekspor perdana feronikel yang dilakukan secara simbolis: 10 kontainer dari total volume shipment pertama sejumlah 65 kontainer ke pasar Asia, Kamis (3/7/2025).
Amri mengaku sudah hidup selama 46 tahun dan selama ini hanya tahu bahwa di Kabupaten Kolaka ada feronikel, namun belum pernah melihat wujud nyatanya. Baru kali ini, setelah menjadi bupati, ia melihat langsung feronikel dengan keberadaan Smelter Merah Putih milik PT Ceria Corp.
"Tidak salah, melalui kegiatan ini, menunjukkan pembuktian keseriusan pihak perusahaan kepada masyarakat Kolaka," katanya.
Bupati mengaku saat menghadiri acara PT Ceria pada tahun 2019 lalu, ia meragukan akan terbangun smelter di tempat yang masih berupa hutan dan sepi. Lalu, di awal tahun 2020 hingga 2021, terjadi pandemi COVID-19. Namun, dalam prosesnya, pada tahun 2022 dengan dukungan dari Sindikasi Bank Mandiri kepada perusahaan nasional milik anak bangsa merah putih, keraguan itu terjawab dengan hadirnya Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan Rectangular Electric Furnace Line 1 berkapasitas 72 MVA, serta bangunan gedung perkantoran maupun mess karyawan Ceria Corp.
"Ternyata Smelter Merah Putih, orang-orangnya merah putih. Alhamdulillah, bisa mewujudkan apa yang menjadi dambaan masyarakat Kolaka," ungkapnya.
Bupati juga berharap Bank Mandiri yang selama ini mendukung dan mensupport PT Ceria Corp untuk memberikan perhatian yang lebih tinggi lagi pada perusahaan itu, sehingga apa yang direncanakan PT Ceria Corp—membangun Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Line II sekaligus mengembangkan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Line I—segera terwujud.
Baca Juga: Didukung Pendanaan Sindikasi Bank Mandiri, Smelter 'Merah Putih' Ceria Corp Ekspor Perdana FeNi
Diakui, selama ini PT Ceria telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang dan Kabupaten Kolaka, baik dalam pemanfaatan lingkungan, CSR, PPM, termasuk menghadirkan teknologi baru green nickel yang ramah lingkungan dan nantinya dapat dicontoh perusahaan lain yang akan membangun smelter di Kolaka.
"Generasi nanti akan bercerita ada Smelter Merah Putih pertama di Kolaka. Ini akan menjadi amal jariyah. Sekaligus, keberadaan smelter ini akan memberikan kontribusi nyata bagi daerah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan nasional," kata Amri Djamaluddin.
Bahkan, Amri mengaku sangat gembira dengan keberadaan Smelter Merah Putih. Sebab, berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan, tahun ini Pemda Kolaka mendapat dana hasil dari sektor pertambangan sebesar Rp900 miliar. Padahal sebelumnya, untuk sektor tambang, Pemda Kolaka hanya menerima dana bagi hasil sekitar Rp100–200 miliar.
"Alhamdulillah, tahun ini bagi hasil sektor pertambangan untuk Kabupaten Kolaka sekitar Rp900 miliar. Ini merupakan kontribusi konkret dan nyata dengan keberadaan Ceria Corp milik anak bangsa. Semoga dengan beroperasinya Smelter Merah Putih, dana bagi hasil dari sektor pertambangan semakin meningkat, khususnya di Kabupaten Kolaka," ungkap Amri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement