Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada Rabu (9/7). Nvidia menopang kenaikan dengan sempat mencapai valuasi US$4 triliun dan risalah rapat bank sentral yang membuka peluang pemangkasan suku bunga tahun ini, meski masih dibayangi tekanan inflasi dari tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Kamis (10/7), berikut ini adalah catatan pergerakan dari sejumlah indeks utama yang ada dalam Bursa Saham Amerika Serikat:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): naik 0,49% ke 44.458,30.
- S&P 500 (SPX): naik 0,61% ke 6.263,26.
- Nasdaq Composite (IXIC): naik 0,95% ke 20.611,34.
Risalah Federal Reserve (The Fed) Juni menunjukkan sebagian besar pejabat bank sentral memandang pemangkasan suku bunga akan tepat dilakukan pada akhir tahun ini, karena tekanan harga dari kebijakan tarif diperkirakan bersifat sementara atau moderat. Namun, dukungan untuk pemangkasan pada pertemuan akhir bulan ini masih minim.
Adapun Nvidia mencatat sejarah sebagai perusahaan publik pertama di dunia yang mencapai valuasi US$4 triliun. Hal tersebut memperkuat dominasinya dalam perlombaan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Meski kekhawatiran terhadap tekanan inflasi akibat tarif masih ada, pasar terus mencetak rekor baru sejak pekan lalu. Para investor menilai efek tarif mungkin tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya.
“Para pejabat bank sentral memperkirakan inflasi akan naik, tapi di saat yang sama juga menyebut suku bunga akan turun. Dua hal itu saling bertolak belakang,” kata Chief Investment Officer SWBC, Chris Brigati.
“Kemungkinan mereka mulai memberi bobot lebih pada kondisi pasar tenaga kerja," tambahnya.
Trump kembali meningkatkan perang dagangnya. Ia mengeluarkan surat tarif ke tujuh negara dengan rincian 30% untuk Algeria, Iraq, Libya, dan Sri Lanka, 25% untuk Brunei dan Moldova dan 20% untuk Filipina
Trump juga mengumumkan tarif 50% atas impor tembaga dan berjanji akan segera mengenakan tarif atas semikonduktor dan obat-obatan.
Uni Eropa menyatakan optimisme akan mencapai kerangka kesepakatan perdagangan dalam beberapa hari ke depan, memberikan harapan bagi stabilisasi tensi dagang dengan AS.
Baca Juga: Update Perang Dagang: 6 Negara Dikirimi Surat Trump, 2 Tetangga Indonesia Kena Tarif hingga 25%!
“Pasar tampaknya mulai kebal terhadap kabar buruk soal tarif. Kita sudah melewati tiga bulan pertumbuhan yang cukup solid, dan belum ada dampak besar. Pasar kini berpikir: mungkin kita bisa melewati ini,” tutur Brigati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement