Jaga Stabilitas Saham, Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp80 Miliar untuk Buyback

PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) resmi mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya 100 juta lembar atau setara dengan 0,777% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Untuk mendukung aksi ini, JRPT telah menyiapkan anggaran hingga Rp80 miliar. 

"Sumber dana yang akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham adalah berasal dari kas Perseroan yang diperoleh dari operasional," tulis manajemen JRPT dalam keterbukaan informasi pada Kamis (10/7).

Baca Juga: Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dividen Tunai Rp371,25 Miliar, Catat Jadwal Pembagiannya!

Rencana buyback akan dilaksanakan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan mulai 10 Juli 2025 hingga paling lambat 9 Oktober 2025. Transaksi bisa dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia ataupun di luar bursa. Namun jika dilakukan melalui BEI, transaksi akan difasilitasi oleh satu anggota bursa yang bertindak sebagai perantara pedagang efek.

JRPT meyakini bahwa aksi korporasi ini tidak akan berdampak negatif terhadap keuangan perusahaan. Likuiditas dan operasional dipastikan tetap sehat. Bahkan, aksi ini justru diyakini menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai saham dan memberikan dampak positif terhadap laba per saham.

Baca Juga: Ada 43 Emiten Siap Buyback Tanpa RUPS Rp22,54 Triliun, Tapi Realisasi Baru 15%

Sebagai catatan, JRPT mencatat laba bersih per saham sebesar Rp18,91 per 31 Maret 2025. Setelah pembelian kembali saham dilakukan, proyeksi proforma laba bersih per saham akan naik tipis menjadi Rp19,12.

Manajemen menyebut bahwa langkah buybackdilakukan sebagai respons atas kondisi makroekonomi yang masih bergejolak dan fluktuasi harga saham di pasar.

“Perseroan mengharapkan dapat terus menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan di masa-masa mendatang yang menguntungkan bagi semua stakeholders Perseroan, salah satunya dengan menjaga stabilitas laba per saham Perseroan dengan cara melakukan pembelian kembali saham karena kondisi makro ekonomi dan fluktuasi harga saham di Bursa Efek Indonesia,” tegas manajemen.