Kredit Foto: PT Bukit Asam Tbk
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, resmi membagikan dividen tunai sebesar Rp3,83 triliun atau Rp332,44 per saham kepada para pemegang saham, Jumat (11/7/2025). Pembayaran ini setara dengan 75 persen dari laba bersih tahun buku 2024, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 12 Juni 2025.
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, mengatakan dividen tersebut dibayarkan kepada investor yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 24 Juni 2025. Ia menegaskan aksi korporasi ini mencerminkan komitmen kuat perusahaan dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
“Pembagian dividen ini juga menjadi wujud apresiasi atas kepercayaan pemegang saham yang terus terjaga. Langkah ini sekaligus mencerminkan resiliensi kinerja PTBA di tengah tekanan industri batu bara global,” ujar Niko dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (11/7/2025).
Baca Juga: Cetak Laba Rp5,1 Triliun, PTBA Gelontorkan Rp3,83 Triliun untuk Dividen Pemegang Saham
Niko mengatakan, PTBA tetap mencetak kinerja positif meski harga batu bara dunia tertekan sepanjang 2024. Rata-rata harga indeks ICI-3 terkoreksi 12 persen menjadi USD74,19 per ton dari USD84,76 per ton pada 2023. Sementara harga Newcastle melemah 22 persen ke level USD134,85 per ton dari sebelumnya USD172,79 per ton.
Di tengah pelemahan harga, PTBA mampu membukukan pendapatan sebesar Rp42,76 triliun dan laba bersih Rp5,10 triliun pada 2024. Volume penjualan batu bara tumbuh signifikan 16 persen secara tahunan (yoy) menjadi 42,89 juta ton.
Penjualan ekspor melonjak 30 persen menjadi 20,26 juta ton, sedangkan penjualan domestik naik 6 persen menjadi 22,64 juta ton. Komposisi pasar PTBA pun semakin seimbang, dengan porsi penjualan domestik 53 persen dan ekspor 47 persen.
Baca Juga: Jelang RUPS, Empat Komisaris PTBA Lengser dari Jabatannya
Adapun total aset PTBA per 31 Desember 2024 mencapai Rp41,79 triliun, meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami bersyukur kinerja Perseroan pada tahun buku 2024 tetap solid di tengah tantangan harga dan fluktuasi pasar global. Hal ini mendukung upaya menciptakan nilai tambah yang lebih baik bagi industri pertambangan nasional,” tutup Niko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement