OATSIDE Genjot Ekspansi Lewat PRJ 2025, Bidik Pasar Oatmilk Bernilai Ratusan Miliar

Produsen susu nabati OATSIDE memanfaatkan ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sebagai strategi agresif untuk memperluas pangsa pasar di segmen minuman berbasis nabati yang tengah berkembang pesat. Melalui kampanye interaktif bertajuk “Ahli-nya oatmilk”, OATSIDE menyasar konsumen urban yang semakin peduli pada gaya hidup sehat dan berkelanjutan.

CEO dan Founder OATSIDE, Benedict Lim, menyebutkan bahwa partisipasi di PRJ menjadi bagian dari strategi pertumbuhan merek yang kini telah menjadi pionir oatmilk di Indonesia sejak diluncurkan tiga tahun lalu. “Antusiasme tinggi terhadap varian kopi kami menunjukkan pasar Indonesia siap menerima produk oatmilk dalam berbagai bentuk,” ujarnya.

Baca Juga: Taro Kenalkan Dua Varian Baru Lewat Mukbang Seru di PRJ 2025

Kehadiran OATSIDE di PRJ 2025 bukan sekadar kampanye pemasaran, tetapi juga langkah memperkuat brand engagement yang berorientasi pada pertumbuhan pasar. Dalam laporan riset Allied Market Research, pasar susu nabati Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR lebih dari 10% per tahun hingga 2028, dengan oatmilk menjadi segmen yang pertumbuhannya paling cepat.

Dengan mengusung konsep experiential marketing—melalui workshop minuman sehat, sesi edukasi nutrisi, hingga kolaborasi dengan selebriti seperti Maudy Ayunda—OATSIDE mengincar loyalitas jangka panjang dari konsumen muda dan keluarga kelas menengah. Segmen ini dikenal memiliki daya beli yang kuat dan preferensi terhadap produk sehat yang plant-based.

Baca Juga: Hadir di PRJ 2025, AQUA Elektronik Luncurkan Mesin Cuci Front Load Color AI dengan Fitur Canggih

Lebih dari sekadar inovasi produk, kampanye ini juga mencerminkan peluang ekonomi baru dari gaya hidup berbasis keberlanjutan. Produk OATSIDE menawarkan nilai tambah berupa lactose-free, kaya serat, dan ramah lingkungan, selaras dengan tren global menuju konsumsi rendah karbon.

Dengan strategi ini, OATSIDE berharap memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar lokal dan membuka jalan untuk ekspansi regional di Asia Tenggara—wilayah dengan populasi muda besar dan kesadaran kesehatan yang meningkat.