- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bursa Asia Melemah, Pasar Saham Waspadai Penundaan Pemangkasan Suku Bunga AS
Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Bursa Asia kembali mengalami koreksi dalam perdagangan di Rabu (16/7). Pasar saham menyoroti perkembangan kebijakan tarif sambil mencerna data perekonomian terbaru dari Asia.
Dilansir dari CNBC International, Kamis (17/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,29% ke 24.517,76.
- CSI 300 (China): Turun 0,30% ke 4.007,20.
- Shanghai Composite (China): Turun 0,04% ke 3.503,78.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,04% ke 39.663,40.
- Topix (Jepang): Turun 0,21% ke 2.819,40.
- Kospi (Korea Selatan): Turun 0,90 % ke 3.186,38.
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,08% ke 812,23.
Bursa Saham Asia ditutup melemah menyusul pengumuman tarif untuk Indonesia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa negara tersebut mendapatkan tarif sebesar 19%.
Adapun Indonesia sepakat untuk menghapus tarif atas barang-barang asal AS. Mereka juga menjanjikan pembelian bernilai miliaran dolar demi mempertahankan akses ke pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia.
Tarif yang dikenakan terhadap produk negara ini berada sedikit di bawah tarif untuk Vietnam (20%) dan Bangladesh (35%). Dua negara tersebut merupakan pesaing utama sektor ekspor tekstil, alas kaki, dan garmen dari Indonesia.
Pasar juga tertekan oleh kekhawatiran soal penundaan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Hal ini menyusul tekanan inflasi yang masih tinggi di AS.
Potensi tersebut membuat investor bersikap hati-hati, terutama menjelang rilis data ekonomi dan laporan pendapatan perusahaan besar dalam beberapa pekan ke depan.
Di Jepang, perdagangan berlangsung hati-hati menjelang hasil pemilu senat akhir pekan ini serta laporan pendapatan kuartal kedua yang akan mulai dirilis dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tarif AS Dipangkas, Jadi Angin Segar Saham Ekspor
Di China, investor juga mencermati potensi stimulus tambahan dari pemerintah yang sedang berupaya mengatasi perlambatan ekonomi di tengah lesunya ekspor dan konsumsi domestik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement