Koperasi Merah Putih Usung Model Bisnis Baru: Dari Klinik Desa hingga Gudang Jagung
Kredit Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Pemerintah mengusung model bisnis koperasi modern dengan cakupan usaha riil seperti klinik, apotek, outlet LPG 3 kg, pengering jagung, hingga gudang penyimpanan.
Diketahui bahwa sebanyak 80.081 koperasi telah terbentuk secara hukum, dan 108 di antaranya telah siap beroperasi sebagai koperasi percontohan. Peluncuran ini dilakukan dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78.
Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa koperasi tidak lagi sebatas simpan pinjam, tetapi menjadi pusat bisnis produktif berbasis potensi lokal.
Baca Juga: Program Koperasi Desa Merah Putih dan BRIvolution Pacu Pertumbuhan BRI ke Depan
“Sebagai arahan Bapak Presiden, Satuan Tugas mendampingi koperasi agar dapat menjalankan usaha sekurang-kurangnya, gerai sembako, untuk memangkas rantai pasok yang panjang, outlet LPG 3 kilo, atau gas melon. Terima kasih Pak Bahlil, sudah merubah permen ESDM Pak, itu Pak. Terima kasih Pak Bahlil,” kata Zulhas di hadapan Presiden RI.
Selain itu, ia juga menambahkan bentuk-bentuk usaha lain yang dijalankan koperasi meliputi layanan kesehatan dan pertanian berbasis desa.
“Klinik dan apotek desa, gudang atau cold storage atau pengering padi atau jagung. Simpan pinjam yang aman dan terintegrasi dengan himbara. Sarana logistik desa, yang nanti Bapak akan resmikan, akan tinjau, semua ada Pak,” lanjutnya.
Diketahui bahwa model koperasi ini sekaligus menjawab arahan Presiden RI untuk membangun sistem ekonomi desa yang mandiri dan tidak bergantung pada impor pangan, air, dan energi.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Koperasi Merah Putih Bakal jadi Pusat Layanan Keuangan dan Digitalisasi Desa
Melalui koperasi, sistem distribusi dan produksi di desa ditata ulang agar lebih efisien, adil, dan berpihak kepada petani, nelayan, serta pelaku usaha desa.
Dengan adanya gerakan ini diyakini akan menciptakan sentra ekonomi baru dan unit usaha rakyat produktif di desa dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement