Pemerintah Dorong Ekspor Usai Penurunan Tarif, Industri Diminta Siap Genjot Produksi
Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Pemerintah mendorong peningkatan ekspor nasional menyusul penurunan tarif impor terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19%, yang dinilai memperlancar arus perdagangan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa kondisi ini menciptakan peluang besar bagi pelaku industri untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi.
“Sesudah tarif kita turun 19%, maka semuanya menjadi lebih lancar,” ujar Airlangga di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor 0% untuk Produk AS Tak Berdampak Besar ke Penerimaan Negara
Selain penurunan tarif, momentum ini diperkuat dengan telah ditandatanganinya perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA). Kesepakatan ini memungkinkan hampir seluruh produk ekspor Indonesia masuk ke pasar Eropa tanpa bea masuk.
“Kita juga tadi rapatkan khusus dengan kementerian terkait bagaimana kita bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. IEU–CEPA sudah ditandatangani, maka ini kesempatan tahun depan karena hampir seluruh produk kita ekspor ke Eropa biar masuknya nol,” jelasnya.
Baca Juga: Airlangga: Produk Tekstil hingga Manufaktur Jadi Unggulan Ekspor Indonesia ke AS
Airlangga menekankan pentingnya kesiapan industri domestik agar dapat memaksimalkan peluang dari tarif rendah tersebut. Ia mengingatkan bahwa tarif ekspor yang kompetitif harus diimbangi dengan kapasitas produksi yang memadai.
“Kita melihat seluruhnya, industri itu harus berdaya saing. Kedua, harus punya kapasitas. Jadi jangan sampai kita punya tarif rendah, tapi kapasitas ekspor kita terbatas,” tegasnya.
Pemerintah juga telah meminta pelaku industri menyampaikan kebutuhan strategis untuk mendukung ekspansi ekspor jangka menengah. “Paket akan terus kita lanjutkan. Tadi kita minta dari berbagai industri untuk menyampaikan hal-hal yang diperlukan,” ungkap Airlangga.
Langkah ini diharapkan mendorong kontribusi ekspor terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025, khususnya ke pasar strategis seperti Eropa dan Amerika Serikat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement