Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

FHI 2025 Jadi Ajang Tukar Informasi Para Produsen Daging dari Berbagai Negara

FHI 2025 Jadi Ajang Tukar Informasi Para Produsen Daging dari Berbagai Negara Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diselenggarakannya kembali pameran dagang bertaraf internasional dalam bidang perhotelan dan kuliner atau Food and Hospitality (FHI) 2025 di JIEXPO Kemayoran Jakarta mendapat apresiasi positif dari Corporate Affairs Director PT. Lulu Grup International, Luthfi Husin.

Menurut Luthfi, bertemunya para produsen daging maupun produk turunannya baik dari negara Amerika, Jepang, Brazil, India, Australia dan Indonesia sendiri, merupakan ajang reuni sekaligus bertukar informasi terkait perkembangan terkini dari market atau pasar daging dunia.

"FHI 2025, penyelenggaraannya terlihat lebih rapih dan lebih bisa mensinergikan kekurangan maupun keunggulan dari produk masing-masing. Kami berdiskusi untuk kemudian mencari celah market baru disejumlah negara diantara para pemain daging dan produk turunannya," jelas Luthfi.

Menurut Luthfi ditengah ketidakpastian ekonomi dunia imbas konflik dibeberapa wilayah, pihaknya berharap diantara para stakeholder baik pemerintah maupun produsen bisa terus bekerja untuk menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.

"Selepas Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota dan diwacanakan sebagai kota global, tentu harus terus ada pameran-pameran berskala internasional di Jakarta. Untuk itu segenap stakeholder dibidang industri perdagingan harus terus dapat bekerja sama," lanjut Luthfi.

Baca Juga: SNJ Perkuat Posisi sebagai One-Stop Solution Daging Nasional di FHI 2025

Dengan turut sertanya negara-negara besar sebagai produsen di sektor pengolahan daging digelaran FHI 2025, Luthfi menilai Indonesia tidak tertinggal namun tetap harus belajar dari negara lain seperti dibidang modernisasi Rumah Potong Hewan (RPH).

Lulu Grup yang memiliki market di Timur Tengah lanjut Luthfi harus berguru ke Australia untuk melakukan modernisasi pada sejumlah RPH yang tersebar diberbagai lokasi di tanah air. "Lulu Grup yang memotong daging kambing setiap hari di India, Pakistan dan Australia dan harus mengirimnya setiap hari ke Dubai pernah diskip pengirimannya karena RPH di Indonesia dinilai belum se-modern di Australia," tandas Luthfi.

Namun demikian, Luthfi juga menambahkan bahwa Indonesia tidak tertinggal seluruhnya dari kompetitor produsen daging dari negara lain, tetapi justru leading atau memimpin disektor-sektor lainnya.

Luthfi mencontohkan beberapa bulan sebelumnya, Lulu Grup ekspor perdana telur ke Timur Tengah seperti Dubai dan Oman. Dengan mengikuti FHI 2025, Luthfi berharap perusahaan tempatnya bekerja bisa mendapatkan customer-customer baru baik domestik maupun mancanegara.

"Expose seperti FHI juga digelar di negara-negara lain, dengan semakin sering mengikuti FHI baik didalam maupun luar negeri, kami berharap bisa mendapatkan networking atau jaringan baru," tutup Luthfi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: