Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicecar BEI Soal Volatilitas Transaksi, Manajemen WIFI Beri Penjelasan

Dicecar BEI Soal Volatilitas Transaksi, Manajemen WIFI Beri Penjelasan Kredit Foto: Surge
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menanggapi permintaan Bursa Efek Indonesia sehubungan dengan volatilitas transaksi efek. Diketahui, saham perusahaan naik 24,09% dalam sepekan dan melonjak hingga 26,98% selama satu bulan terakhir. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur WIFI, Shannedy Ong, menyampaikan bahwa perusahaan tetap transparan dan telah menyampaikan informasi penting kepada publik.

“Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini Perseroan mengetahui beberapa informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015,” ujarnya.

Baca Juga: Investor Jepang Masuk, WIFI Perkuat Ekspansi Bisnis Digital

Salah satu informasi yang disebutkan adalah mengenai anak usaha WIFI, yakni IJE, yang mendapatkan suntikan modal baru. Penambahan modal itu berasal dari NTT e-Asia yang mengambil bagian sebesar 49% saham IJE.

Selain itu, manajemen juga menyinggung suksesnya pelaksanaan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I. 

"Setelah selesai dan suksesnya PMHMETD I Perseroan dimana peningkatan modal ini akan memperkuat permodalan guna mendukung ekspansi Perseroan ke bidang FTTH yang akan meningkatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan Perseroan di masa yang akan datang," sebut Shannedy Ong. 

Baca Juga: WIFI Cetak Laba Rp145 M di Kuartal II, Tancap Gas Ekspansi Jaringan Fiber di Pulau Jawa

Shannedy menambahkan, “Perseroan telah mengungkapkan seluruh informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang bersifat material dan berpotensi mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan kepada Publik.”

Terkait dengan aksi korporasi, manajemen menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana konkret. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan di masa yang akan datang. 

“Dapat kami sampaikan bahwa sampai saat ini, Perseroan belum memperoleh informasi dari pemegang saham utama, untuk itu Corporate Secretary akan menanyakan terlebih dahulu kepada pemegang saham utama,” pungkas Shannedy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: