- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
WIFI Cetak Laba Rp145 M di Kuartal II, Tancap Gas Ekspansi Jaringan Fiber di Pulau Jawa
Kredit Foto: Surge
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge kembali menunjukkan kinerja impresif di kuartal II 2025 dengan membukukan lonjakan pendapatan dan laba bersih yang signifikan. Perusahaan teknologi dan infrastruktur digital milik Hashim Djojohadikusumo ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp281,5 miliar atau tumbuh 67,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih mencolok lagi, laba bersih WIFI melesat 140% secara tahunan menjadi Rp145,3 miliar.
Peningkatan kinerja ini turut ditopang oleh efisiensi operasional yang konsisten. Margin laba kotor perusahaan naik dari 58,8% di kuartal II 2024 menjadi 77,4% pada kuartal ini, sedangkan margin laba bersih ikut terdongkrak menjadi 51,6% dari sebelumnya 35,7%.
Tak hanya unggul dari sisi keuangan, WIFI juga semakin agresif memperluas jaringan. Perusahaan tengah menggelar aksi korporasi besar-besaran dengan melakukan rights issue senilai Rp5,8 triliun. Dana hasil penerbitan 2,94 miliar saham baru ini akan digunakan untuk memperluas jaringan fiber-to-the-home (FTTH), dengan target menjangkau empat juta rumah di Pulau Jawa.
Baca Juga: Cetak Rekor All Time High, Saham DCII Masuk Radar Pengawasan Bursa
Selain itu, ekspansi WIFI turut diperkuat lewat kolaborasi strategis dengan perusahaan telekomunikasi asal Jepang, NTT East. Melalui anak usaha WEAVE, NTT East menyuntikkan investasi sebesar Rp4 triliun, terdiri dari Rp1 triliun dalam bentuk tunai dan Rp3 triliun dalam kontribusi non-kas seperti transfer teknologi dan keahlian.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal pendanaan, tapi juga akselerasi pengembangan infrastruktur digital dengan standar global,” ungkap Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, dikutip Minggu (20/7/2025).
Secara semesteran, kinerja WIFI juga gemilang. Pendapatan semester I 2025 mencapai Rp513 miliar atau naik 66% dibanding tahun lalu, sementara laba bersih meningkat drastis menjadi Rp227,9 miliar dari sebelumnya Rp89,9 miliar.
Melihat tren pertumbuhan yang kuat, Liza merekomendasikan beli (buy) untuk saham WIFI dengan target harga 12 bulan di level Rp2.960 per saham, atau berpotensi naik 34% dari harga penutupan terakhir di Rp2.200. Valuasi ini didukung oleh ekspektasi kenaikan margin dan perbaikan kinerja keuangan ke depan.
Namun demikian, pihaknya tetap mengingatkan risiko yang mengintai, seperti keterlambatan proyek, ketergantungan pada eksekusi ekspansi, serta volatilitas permintaan layanan digital.
Dengan kombinasi pertumbuhan agresif, kemitraan global, dan fundamental yang solid, WIFI dinilai sebagai salah satu saham teknologi paling menjanjikan di pasar modal Indonesia saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Istihanah
Advertisement