Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batik Fractal Angkat Karya UMKM Batik Sukabumi ke Panggung Osaka Expo 2025

Batik Fractal Angkat Karya UMKM Batik Sukabumi ke Panggung Osaka Expo 2025 Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Batik Fractal, perusahaan sosial pencipta piranti lunak jBatik, dengan bangga berpartisipasi dalam Expo Osaka 2025, Kansai, Jepang, memamerkan karya empat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik Sukabumi. Keempat UMKM ini adalah peserta pelatihan Batik Fractal-LPS, program yang telah diselenggarakan bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama tiga tahun terakhir.

Expo yang digelar pada 13 April hingga 13 Oktober 2025 di Pulau Yumeshima ini telah menarik perhatian dunia dengan lebih dari 10 juta pengunjung dalam tiga bulan pertama, melampaui setengah dari target 28,2 juta pengunjung. Paviliun Indonesia, bertema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” (Berkembang dalam Harmoni: Alam, Budaya, Masa Depan), menjadi salah satu panggung megah bagi karya keempat UMKM yang memadukan seni batik tradisional dengan inovasi modern.

Koleksi UMKM Batik Sukabumi: Whispering Forest

Whispering Forest atau hutan yang berbisik menjadi tema rangkaian koleksi UMKM batik Sukabumi yang dipamerkan di Osaka ini. Tema ini dipilih sesuai dengan motif-motif batik yang tercipta yang umumnya bersumber dari keindahan alam dan budaya Jawa Barat. Dalam expo ini, selama 21 - 27 Juli 2025, Batik Fractal membawa karya empat UMKM, yaitu Batik Kakak, KreasiApik, Kreasi Nan, dan i.Cland. Mereka adalah empat UMKM terpilih dari 30 peserta program Pendampingan dan Pengembangan Ekosistem Batik Tradisional Sukabumi-Cianjur melalui Transformasi Digital (2023–2025). Program yang dikelola oleh Batik Fractal dan LPS ini memberdayakan 30 UMKM dari Sukabumi dan Cianjur melalui pelatihan motif batik secara digital, pembuatan desain hingga purwarupa, juga manajemen bisnis.

“Ini adalah pemenuhan janji kami untuk membawa karya para UMKM ini ke tingkat internasional sebagai bagian dari program pelatihan UMKM batik di Sukabumi dan Cianjur,” ungkap Direktur Batik Fractal, Nancy Margried.

Keempat UMKM ini menghadirkan produk dekorasi rumah, seperti sarung bantal, taplak meja, dekorasi meja makan, hingga aksesori, seperti buku catatan bersampul batik dan tempat alat tulis. Para perajin dari empat UMKM ini adalah empat wanita dari berbagai usia dan latar belakang, yaitu Mella Nurmalia (Kreasi Nan), Retno Sukmawati (KreasiApik), Retno Sukmawati (i.Cland), Fitri Apriyanti dan Faisal Nasrullah (Batik Kakak). Karya keempat UMKM ini terpilih karena mewakili budaya Indonesia, khususnya keindahan batik yang terinspirasi dari alam dan budaya Tatar Parahyangan, yang merupakan hasil desain para peserta pelatihan dengan menggunakan piranti lunak jBatik.

Selama Batik Fractal hadir di expo ini, sejak 21 Juli, tercatat rata-rata 14.000 - 18.000 pengunjung yang memadati Paviliun Indonesia. Produk-produk yang dipamerkan di paviliun Zona Budaya ini telah mendapat sambutan hangat dari pengunjung karena merupakan satu-satunya produk batik di Paviliun Indonesia. Pengunjung memuji perpaduan unik antara kerajinan tradisional dan estetika kontemporer. Eksposur ini meningkatkan visibilitas global UMKM dan mendukung misi Indonesia untuk mempromosikan ekonomi kreatif di panggung internasional.

Paviliun Indonesia: Perayaan Warisan dan Keberlanjutan

Paviliun Indonesia, yang didesain menyerupai lambung kapal sebagai simbol kemajuan dan ketahanan, memikat pengunjung dengan zona-zona interaktif yang menonjolkan keanekaragaman hayati, warisan budaya, dan visi masa depan Indonesia. Paviliun ini menampilkan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas yang terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana. Dihiasi karya seniman ternama seperti Mang Moel dan Nyoman Nuarta, paviliun ini menampilkan motif batik Truntum, yang diwujudkan dalam maskotnya, Tumala, Tumbaya, dan Tumasa, yang mewakili alam, budaya, dan masa depan, sejalan dengan tema expo, “Merancang Masyarakat Masa Depan untuk Kehidupan Kita.”

Sejak dibuka pada 13 April 2025, paviliun ini menjadi pusat pertukaran budaya dan peluang ekonomi, didukung oleh mitra strategis seperti Astra, Kapal Api, dan Indofood. Forum Bisnis paviliun telah memfasilitasi diskusi antarpelaku bisnis global, mendorong kolaborasi untuk pembangunan berkelanjutan dan inovasi. Target pengunjung Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025 adalah 2,8 hingga 3,5 juta orang hingga expo berakhir.

Dengan menghadirkan produk dekorasi rumah dan aksesori batik yang ramah lingkungan dengan sentuhan budaya, Batik Fractal dan mitranya telah berkontribusi pada visi expo untuk masa depan yang berkelanjutan, sekaligus mengangkat industri kreatif Indonesia. Seiring berlangsungnya acara, Batik Fractal dan Paviliun Indonesia terus mengundang pengunjung untuk menjelajahi keindahan kerajinan Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: