Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Rp480 Triliun Mangkrak, Intel Pangkas 15% Karyawan

Proyek Rp480 Triliun Mangkrak, Intel Pangkas 15% Karyawan Kredit Foto: Reuters/Amir Cohen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Intel Corporation resmi membatalkan sejumlah proyek manufaktur global senilai lebih dari US$30 miliar atau sekitar Rp480 triliun dan memangkas 15% tenaga kerja global sebagai bagian dari langkah efisiensi strategis.

Keputusan ini diumumkan dalam laporan keuangan kuartal II/2025 dan menjadi langkah besar pertama di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan.

Pembatalan proyek mencakup penghentian pembangunan fasilitas perakitan dan pengujian di Polandia serta pabrik semikonduktor di Jerman. Kedua proyek tersebut sebelumnya ditangguhkan sejak 2024.

Baca Juga: Warner Music PHK Ribuan Karyawan Demi Katalog Musik Rp18 Triliun

Intel juga menunda lebih lanjut pengembangan pabrik chip senilai US$28 miliar di Ohio, yang awalnya dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025.

“Investasi kapasitas yang kami lakukan selama beberapa tahun terakhir terlalu jauh melampaui permintaan dan membuat struktur produksi kami menjadi terfragmentasi. Kami akan menumbuhkan kapasitas hanya berdasarkan komitmen volume dan mencocokkan belanja modal dengan pencapaian tonggak nyata — tidak sebelumnya,” ujar Lip-Bu Tan, Jumat (25/7/2025), dikutip dari TechCrunch.

Baca Juga: Laba Naik, Microsoft Justru PHK 9.000 Karyawan

Selain penghentian proyek fisik, Intel juga merestrukturisasi organisasi global. Perusahaan akan menyederhanakan struktur dan menghapus unit-unit noninti. Unit Intel Foundry menjadi salah satu yang paling terdampak dengan rencana pemangkasan tenaga kerja sebesar 15% hingga 20%.

Operasional pengujian di Kosta Rika akan dikonsolidasikan ke fasilitas yang telah ada di Vietnam dan Malaysia. Intel menargetkan hanya mempekerjakan 75.000 karyawan hingga akhir 2025, turun dari 108.900 pada akhir 2024 dan 124.800 pada 2023.

Tan menegaskan, fokus manajemen ke depan adalah memperkuat akuntabilitas dan menghilangkan duplikasi fungsi dalam organisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: