- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pertamina International Shipping Siap Ekspansi ke Pengangkutan Komoditas Non-Energi
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Pertamina International Shipping (PIS) siap memperluas bisnisnya di luar pengangkutan petroleum. Subholding logistik maritim PT Pertamina (Persero) ini tengah membidik sektor pengangkutan komoditas non-energi, termasuk dry bulk, amonia, dan bahan kimia lainnya.
Direktur Utama PIS, Surya Tri Harto, mengatakan kesiapan ini ditopang oleh kapabilitas organisasi dan sumber daya manusia (SDM) yang andal.
"Kita sedang membidik beberapa area lain seperti ada angkutan dry bulk, ada angkutan amonia, ada angkutan chemical lainnya. Dan itu sedang kita pertimbangkan," ucapnya saat penanaman 20 ribu mangrove di kawasan pantai Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu (27/7/2025).
Surya menegaskan bahwa pengangkutan komoditas non-energi tidak hanya ditujukan untuk pasar domestik, tetapi juga menyasar pasar global. Ia menyebut, aktivitas pengangkutan dalam skala jangka pendek sudah mulai berjalan dan menunjukkan perkembangan positif.
"Tahun ini sudah cukup signifikan sebagai awal ya. Tapi untuk kemudian menjadi sekala ekonomi, kemudian kita berinvestasi besar-besaran, belum. Tapi sebagai bisnis kita, itu sudah," tambahnya.
Langkah ini diyakini akan meningkatkan pendapatan PIS dalam jangka panjang. Saat ini, 80% aktivitas PIS difokuskan untuk Pertamina, sementara 20% lainnya berasal dari pasar eksternal.
Baca Juga: Pertamina Eco RunFest 2025 Kembali Digelar, Tukar Poin MyPertamina untuk Dapat Tiket Gratis!
"Mestinya gitu, target kita ke depan (naik pendapatan). Di luar pertamina nanti akan ada energi, akan ada non energi. Target kan akan naik terus (dari luar Pertamina menjadi) 25 persen, 30 persen," tambahya.
Surya menyampaikan bahwa saat ini PIS mengoperasikan lebih dari 300 armada di dalam negeri, serta sekitar 46 kapal yang beroperasi di luar negeri. Jumlah kapal internasional ini bersifat dinamis, karena adanya pergerakan kapal yang keluar masuk, sehingga totalnya berkisar antara 45 hingga 60 unit yang aktif melayani rute global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement