Kredit Foto: Uswah Hasanah
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong pemerintah dan pelaku ekonomi untuk merefleksikan sejarah sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan masa depan. Ia menyoroti keberhasilan deregulasi di masa Orde Baru sebagai inspirasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Luhut mengutip Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1985 yang dinilainya berhasil meningkatkan efisiensi arus barang melalui pelonggaran aturan ekspor-impor.
“Kita pernah punya sejarah sukses. Inpres 1985 waktu itu membuat arus barang jadi lebih lancar, ekonomi jadi efisien. Kenapa sekarang tidak bisa kita lakukan hal serupa?” ujar Luhut saat menghadiri acara di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/7/2025).
Baca Juga: Luhut Ungkap Peluang Besar RI Usai Tarif Ekspor AS Turun Jadi 19%
Luhut mengatakan, deregulasi menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7–8 persen pada 2030. Penyederhanaan dan harmonisasi regulasi, akan memperkuat daya saing nasional, terutama dalam merespons tantangan tarif impor dari Amerika Serikat yang saat ini berada di angka 19 persen.
“Kalau kita bisa deregulasi dengan baik, tidak ada yang mustahil. Banyak aturan yang perlu disederhanakan agar kita bisa lebih kompetitif,” ujarnya.
Ia juga menyambut baik visi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menegaskan komitmen terhadap reformasi regulasi demi menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif.
Baca Juga: Luhut Ungkap Anggaran MBG 2026 Bisa Tembus Rp 300 Triliun
Selain itu, Luhut menekankan pentingnya penataan ulang kebijakan impor untuk menyeimbangkan strategi ekspor. Ia menilai pembenahan arus barang masuk sama pentingnya dengan peningkatan ekspor.
“Kalau ingin ekspor naik, maka impor juga harus kita benahi. Harus ada keseimbangan. Semua ini harus kita kerjakan secara serius dan bersama-sama,” tegasnya.
Dengan belajar dari pengalaman deregulasi masa lalu dan memperkuat kerja sama lintas sektor, Luhut yakin reformasi regulasi akan menjadi fondasi penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Djati Waluyo
Advertisement