Cerita Jensen Huang Memulai NVIDIA hingga Sukses Jadi Miliarder dan Merevolusi Dunia Teknologi
Kredit Foto: NVIDIA
Di tengah dominasi perusahaan teknologi dunia seperti Microsoft dan Apple, satu nama baru yang mencuat kuat adalah NVIDIA, raksasa semikonduktor yang kini duduk di peringkat ketiga sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Di baliknya terdapat sosok inspiratif bernama Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO NVIDIA.
Jensen Huang lahir pada 17 Februari 1963 di Tainan, Taiwan. Ayahnya adalah seorang insinyur kimia, sementara ibunya merupakan guru sekolah dasar. Sejak usia dini, Huang sudah terbiasa hidup berpindah-pindah. Saat berusia lima tahun, keluarganya sempat pindah ke Thailand. Namun, ketika ayahnya mengikuti program pelatihan kerja dari perusahaan AC Carrier di Amerika Serikat, keluarga ini akhirnya menetap di negeri Paman Sam.
Di usia sembilan tahun, Huang dan saudaranya dikirim ke Oneida Baptist Institute, sebuah asrama khusus laki-laki di Kentucky, sebelum akhirnya menetap di Portland, Oregon. Di sanalah minatnya terhadap teknologi mulai tumbuh, didukung kemampuan luar biasa dalam bidang matematika dan sains.
Huang menempuh pendidikan SMA di Aloha High School dan lulus pada tahun 1981. Ia kemudian melanjutkan studi teknik elektro di Oregon State University. Untuk membiayai studinya, diceritakan ia bekerja keras sejak usia 15 tahun, mulai dari menjadi tukang cuci piring di restoran Denny's hingga pelayan rumah makan. Pekerjaan pertamanya itu ia kenang sebagai pengalaman penting dalam membentuk etos kerja dan ketekunannya. Huang bahkan berhasil melanjutkan studi hingga tingkat master di Stanford University, mengambil jurusan teknik elektro.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja di perusahaan teknologi ternama seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan LSI Logic. Meskipun kariernya berjalan lancar, ia merasa panggilan hidupnya bukan hanya menjadi karyawan. Huang ingin membangun sesuatu yang besar, sesuatu yang bisa mengubah cara orang menggunakan teknologi.
Baca Juga: Bukan dari Indonesia, Ini Sejarah Pena PILOT dari Jepang hingga Sukses Tersebar ke Berbagai Negara
Pada April 1993, di usia 30 tahun, Huang mendirikan NVIDIA bersama dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem. Awalnya, perusahaan ini fokus pada pengembangan chip grafis untuk komputer pribadi dan video game. Inovasi besar pertama datang pada tahun 1997 lewat peluncuran RIVA TNT, dan disusul oleh GeForce 256 di tahun 1999, yang dikenal sebagai GPU pertama di dunia.
Kehadiran GPU ini merevolusi industri game dan multimedia, serta membuka jalan bagi teknologi komputasi visual dan paralel di masa depan. Huang pun tidak berhenti di situ. Ia melihat potensi besar GPU untuk digunakan dalam bidang AI, komputasi ilmiah, hingga kendaraan otonom.
Pada 2006, NVIDIA merilis Compute Unified Device Architecture (CUDA), platform yang memungkinkan GPU digunakan dalam pemrosesan data paralel. Hal ini menjadikan NVIDIA pionir dalam akselerasi komputasi modern, termasuk dalam pelatihan algoritma kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bos Nvidia Cuan Triliunan! Jensen Huang Mulai Jual Saham Besar-Besaran
Di bawah kepemimpinan Huang, NVIDIA terus memperluas cakupan teknologinya. Perusahaan ini mulai menggarap chip untuk AI, sistem kendaraan tanpa pengemudi, hingga jaringan sosial. GPU buatan NVIDIA kini menjadi otak di balik banyak teknologi mutakhir di dunia, mulai dari pelatihan model AI hingga simulasi ilmiah.
Pada tahun 2025, kapitalisasi pasar NVIDIA mencapai 2,59 triliun dolar AS, meningkat lebih dari 259 persen dibanding tahun sebelumnya. Kekayaan pribadi Huang pun melonjak hingga 91,3 miliar dolar AS, menempatkannya di posisi ke-17 dalam daftar orang terkaya dunia versi Bloomberg.
Meski berada di puncak dunia teknologi, Huang tetap dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan bersahaja. Ia tidak memiliki meja pribadi di kantor, lebih senang bekerja berpindah-pindah dari satu ruang konferensi ke ruang lainnya, sembari berinteraksi langsung dengan karyawan. Ia juga lebih sering makan siang di kantin bersama stafnya dibanding tampil di media.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement