Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PGN Ungkap Strategi Kelola Bisnis Gas Bumi yang Ramah Lingkungan

PGN Ungkap Strategi Kelola Bisnis Gas Bumi yang Ramah Lingkungan Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), mencatat terdapat tiga elemen utama menjadi kunci utama pengelolaan berkelanjutan PGN, yaitu sistem manajemen risiko, peralatan yang andal, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

Direktur Manajemen Risiko PGN, Arief Kurnia Risdianto, mengatakan operasional gas bumi perusahaan berjalan berdampingan dengan lingkungan, termasuk infrastruktur seperti jaringan pipa transmisi bawah laut dan lokasi-lokasi offshore.

“Dengan pengelolaan bisnis gas bumi mulai dari upstream, midstream, hingga downstream, PGN memiliki tanggung jawab agar keseluruhan bisnis tersebut berjalan berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: PGN Raih ASEAN CGCA 2025, Masuk 5 Besar Perusahaan dengan GCG Terbaik di Indonesia

Arief mengatakan, PGN mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam sistem manajemen risikonya. Perusahaan secara aktif mengidentifikasi potensi risiko, termasuk pada proyek infrastruktur gas di laut seperti Pipa SSWJ, KJG, dan TGI. Dengan langkah preventif ini, PGN mampu memitigasi potensi dampak buruk dan menjaga keberlanjutan operasionalnya.

Upaya tersebut membuahkan pengakuan internasional. PGN mencatat skor ESG Risk Rating sebesar 20,2 dan menempati peringkat pertama secara global di antara perusahaan infrastruktur gas dengan kapitalisasi pasar US$2,0–2,8 miliar.

Selain manajemen risiko, PGN juga memastikan penggunaan peralatan berkualitas tinggi yang sesuai standar, guna meningkatkan keamanan dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

Baca Juga: Transisi Energi Tambang Dimulai, NHM Gandeng PGN untuk Gas Bumi

Teknologi terkini turut diterapkan untuk mendukung operasional yang ramah lingkungan. Pemeliharaan rutin juga dijalankan untuk menjaga keandalan peralatan dan mencegah potensi bahaya.

Dari sisi SDM, PGN fokus pada peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan dan program pengembangan berkelanjutan. Arief menyebut bahwa budaya keselamatan kerja terus diperkuat.

“Secara rutin, kami menerapkan training dan safety culture yang baik untuk menciptakan operasional PGN yang safety dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Selama 2024, rata-rata jam pelatihan meningkat 72 persen menjadi 69 jam per karyawan, dengan fokus pada peningkatan keahlian di bidang energi bersih, teknologi digital, dan manajemen risiko. PGN juga mencatat 44,47 juta jam kerja aman dan total kumulatif 490,58 juta jam kerja aman, serta berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001.

Baca Juga: PGN Masuk Daftar 50 Emiten Terbaik ASEAN, Bukti Kuat Komitmen Tata Kelola dan Transparansi

Gas bumi sebagai komoditas utama PGN terbukti menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibanding minyak dan batu bara, yaitu sekitar 450–550 gram CO₂ per kWh. Sebagai perbandingan, minyak bumi menghasilkan 700–900 gram CO₂ per kWh dan batu bara 600–1.100 gram CO₂ per kWh.

Melalui efisiensi operasional, diversifikasi energi, dan adopsi teknologi rendah karbon, PGN memperkuat posisinya sebagai katalis transisi energi nasional. Langkah ini juga sejalan dengan target Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: