Rusia Peringatkan Balik Trump, Tak Bisa Macam-macam dengan Fasilitas Nuklir Iran
Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Rusia menyuarakan kekhawatirannya atas kemungkinan serangan baru terhadap fasilitas nuklir daro Iran. Ancaman tersebut baru-baru ini dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan bahwa ancaman tersebut dapat memicu gejolak yang tinggi. Ia menyerukan agar penyelesaian atas program nuklir terkait dicapai melalui jalur diplomatik dari Iran dan AS.
Baca Juga: Singkat dan Padat, Tanggapan Rusia Soal Ultimatum Trump: Operasi Militer Khusus Tetap Jalan!
"Ancaman berulang untuk meluncurkan serangan misil dan bom ke fasilitas nuklirnya tidak bisa tidak menimbulkan keprihatinan serius," kata Maria Zakharova, dilansir Kamis (31/7).
Menurut Zakharova, Trump memberikan ancaman tersebut hanya berdasarkan ketakutan yang belum bisa dibuktikan, khususnya terkait dengan pengembangan fasilitas nuklir dari Iran.
"Sikap sinis dalam pernyataan semacam itu semakin mencolok karena dibungkus dengan alasan kekhawatiran imajiner terhadap proliferasi senjata nuklir," ungkap Zakharova.
Zakharova menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir tidak boleh menjadi praktik rutin dalam hubungan internasional, mengingat risiko bencana yang dapat ditimbulkannya.
Ia juga menekankan bahwa perdamaian berkelanjutan serta jaminan tidak adanya serangan baru merupakan syarat penting untuk menormalisasi kerja sama dari Teheran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Baca Juga: Trump Diperingatkan Keras, Setiap Omongannya Menjadi Langkah Perang Rusia-AS
Sebelumnya, Israel dan Amerika Serikat menyerang situs nuklir dari Iran di Juni. Alasannya, kedua negara berupaya mencegah rivalnya mengembangkan senjata nuklir. Teheran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement