Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup melemah pada Kamis (31/7). Hal ini terjadi setelah bursa saham sempat menguat dalam awal perdagangan. Tekanan terjadi seiring investor mencerna laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi terbaru, serta menanti hasil kinerja perusahaan raksasa seperti Amazon dan Apple.
Dilansir dari Reuters, Jumat (1/8), berikut ini adalah catatan pergerakan dari sejumlah indeks utama yang ada dalam Bursa Saham Amerika Serikat:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): turun 0,74% ke 44.130,98.
- S&P 500 (SPX): melemah 0,37% ke 6.339,39.
- Nasdaq Composite (IXIC): turun tipis 0,03% ke 21.122,45.
Beberapa saham teknologi besar mencatatkan performa campuran. Saham Microsoft, Meta Platforms, dan Amazon menguat, menyusul sikap mereka yang mencatatkan prospek pendapatan optimistis didorong oleh pertumbuhan bisnis iklan berbasis kecerdasan buatan (AI).
"Melihat pergerakan pasar hari ini, terlihat adanya perbedaan tajam antara saham yang berkinerja baik dan yang tidak. Saham-saham teknologi tertentu, khususnya yang terkait semikonduktor dan peralatan semikonduktor, tampil buruk," kata Kepala Strategi Pasar di F.L. Putnam Investment Management, Ellen Hazen.
"Tapi Microsoft, Amazon, dan Meta justru menunjukkan kinerja yang sangat baik," tambahnya.
Adapun Departemen Perdagangan AS menunjukkan inflasi meningkat pada Juni, dipicu oleh tarif baru yang mendorong harga barang. Data klaim pengangguran mingguan juga menunjukkan pasar tenaga kerja tetap stabil, menambah kompleksitas dalam ekspektasi kebijakan suku bunga ke depan.
Investor kini menantikan rilis laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls, yang diperkirakan menjadi penentu arah suku bunga Federal Reserve selanjutnya.
Baca Juga: Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ditekan Laporan Keuangan dan Ancaman Tarif AS
Sementara itu, tenggat 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif impor lebih tinggi oleh Presiden AS Donald Trump semakin dekat. Negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan diperkirakan akan menghadapi tarif tambahan, kecuali Meksiko yang diberikan kelonggaran selama 90 hari untuk melanjutkan negosiasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement