Kredit Foto: PDSI
PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) kembali mencetak capaian strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui proyek Integrated Drilling Engineering Supervisory and Services (IDESS), yang merevolusi model kerja layanan pengeboran migas di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, mengatakan proyek tersebut diluncurkan bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 26 Februari 2024, proyek IDESS memperkenalkan pendekatan kolaboratif jangka panjang selama delapan tahun.
"Model ini menyatukan berbagai elemen penting seperti rig, personel, cementing, directional drilling, dan drilling fluid ke dalam satu koordinasi operasional yang terintegrasi," ujar Avep dalam ketearngan tertulis yang diterima, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: PGEO Gaet PDSI untuk Pengadaan Jasa Mud Logging Unit, Nilai Kontrak Tembus Rp24,3 Miliar
Avep mengatakan, proyek perdana IDESS dijalankan di sumur Benar-00074, Wilayah Kerja Rokan, menggunakan Rig PDSI #49.2/PD550-M yang mulai ditajak pada 23 Mei 2024. Hasilnya langsung terlihat: penurunan cost per feet hingga 9%, penurunan non-productive time (NPT) dari 4% menjadi hanya 2%, serta peningkatan signifikan dalam rig reliability dan cycle time pengeboran.
Dia menyampaikan bahwa IDESS merupakan wujud transformasi operasional yang berdampak nyata dan terukur.
“IDESS adalah manifestasi dari transformasi operasional yang terukur dan berdampak. Kami mengedepankan integrasi, efisiensi, serta budaya kerja yang disiplin dan berorientasi hasil, tanpa mengesampingkan aspek HSSE sebagai fondasi utama,” ujarnya.
Baca Juga: Green Drilling: Jurus Pertamina Drilling Lawan Emisi dan Hemat Energi
Keberhasilan proyek ini mendapat respons positif dari para pakar industri migas. IDESS dinilai bukan hanya berhasil memangkas biaya dan waktu pengeboran, tetapi juga memperkuat sinergi antarlini, meningkatkan transparansi, serta membangun akuntabilitas proses secara menyeluruh.
Selama satu tahun pelaksanaan, proyek IDESS juga mencatat pencapaian zero Lost Time Injury (LTI), yang mempertegas komitmen tinggi Pertamina Drilling terhadap keselamatan kerja dan operasional andal.
Model layanan terintegrasi ini kini dipandang sebagai benchmark baru dalam pengelolaan pengeboran migas nasional. Keberhasilan awal di Wilayah Kerja Rokan membuka peluang besar untuk replikasi di area lain, sejalan dengan target peningkatan produksi energi nasional yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement