Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Anjlok, Data Ekonomi Terbaru Jadi Sorotan Pasar Saham AS

Wall Street Anjlok, Data Ekonomi Terbaru Jadi Sorotan Pasar Saham AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) jatuh tajam pada Jumat (1/8). Pasar saham terkait mencatatkan penurunan harian terbesar dalam lebih dari dua bulan. Kombinasi dari gelombang tarif baru dan laporan ketenagakerjaan yang melemah mendorong aksi jual besar-besaran di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Senin (4/8), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Bursa Saham Amerika Serikat:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): turun 1,23% ke 43.588,58
  • S&P 500 (SPX): turun 1,60% ke 6.238,01
  • Nasdaq Composite (IXIC): anjlok 2,24% ke 20.650,13

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan bea masuk terhadap impor dari sejumlah mitra dagang utama seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.

Keyakinan investor makin tertekan setelah data pertumbuhan lapangan kerja bulan lalu lebih lemah dari perkiraan, sementara data bulan sebelumnya direvisi tajam ke bawah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah secara struktural di AS.

“Tidak ada cara untuk membungkus laporan ini secara positif. Revisi besar-besaran pada bulan sebelumnya menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja berada dalam kecepatan stagnan,” kata Kepala Ekonom Annex Wealth Management, Brian Jacobsen.

Jacobsen juga menilai bahwa bank sentral  kemungkinan besar akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan mendatang.

“Federal Reserve (The Fed) terlambat memangkas suku bunga pada bulan yang sama di 2024. Jadi mereka melakukan pemangkasan susulan. Hal serupa kemungkinan terjadi tahun ini,” ungkap Jacobsen.

Ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bank sentral bulan depan melonjak ke 86,5%.

Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump Mulai Menggerus Ekonomi AS

Adapun Gubernur Federal Reserve (The Fed) Adriana Kugler mengumumkan pengunduran dirinya. Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan pemerintah terhadap Ketua The Fed Jerome Powell.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: