Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Miliki Potensi Besar Jadi Pusat Pariwisata Ramah Muslim Dunia

RI Miliki Potensi Besar Jadi Pusat Pariwisata Ramah Muslim Dunia Kredit Foto: InJourney
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat pariwisata ramah muslim dunia, sehingga Kementerian Pariwisata dan Bank Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan Program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).

Program tersebut merupakan sinergi bersama dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata ramah muslim terkemuka di dunia.

Baca Juga: Kemenpar Perkenalkan Industri Pariwisata kepada Siswa Sejak Dini

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, mengatakan  Yogyakarta merupakan salah satu destinasi yang dinilai secara komprehensif oleh IMTI edisi 2025.

Ini disampaikannya saat Site Visit Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Restaurant Sekar Kedhaton, Kota Yogyakarta, Jumat (8/8/2025).

Dirinya meyakini Yogyakarta mampu mewujudkan layanan wisata ramah Muslim berkelas dunia sekaligus dapat memenuhi dengan baik penilaian dalam IMTI 2025.

“Hari ini kami survei untuk melihat secara langsung beberapa pelayanan bisa juga ke daya tarik, untuk mengukur kesiapan dalam memenuhi kriteria destinasi wisata ramah muslim," kata Hariyanto, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (11/8).

IMTI merupakan indeks pengukuran kesiapan provinsi yang berkorelasi langsung dengan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), sebuah acuan peringkat pariwisata ramah muslim global.

Dengan mengadopsi kerangka kerja ACES (Access, Communication, Environment, Services) yang juga digunakan dalam GMTI, IMTI berfungsi sebagai alat strategis untuk mengevaluasi dan meningkatkan daya saing ekosistem pariwisata halal di dalam negeri guna mencapai visi Indonesia sebagai pusat pariwisata halal dunia.

Pada edisi 2025, IMTI akan melakukan penilaian komprehensif di 15 provinsi unggulan, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan D.I. Yogyakarta.

“Kegiatan kali ini di Yogyakarta adalah kick off penilaian. Walaupun judul program ini terkait dengan konsep pariwisata ramah muslim namun tujuan utama penilaian ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh wisatawan tanpa memandang latar belakang,” kata Hariyanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: