Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan dalam Membesarkan Anak di Era Digital Semakin Kompleks

Tantangan dalam Membesarkan Anak di Era Digital Semakin Kompleks Kredit Foto: Istimewa

​Di sisi lain, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Dukbangga), Isyana Bagus Oka membenarkan pentingnya peran keluarga sebagai unit terkecil dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia.

“Semua program dan pencapaian visi pembangunan nasional untuk mewujudkannya maka kita harus mulai dari keluarga, karena semua kebiasaan dan nilai-nilai ditanamkan dari rumah, misalnya seperti makan bergizi gratis tidak hanya bagi anak, tapi juga ibu hamil mengingatkan pentingnya menjaga gizi keluarga,” jelas Wamen Dukbangga, Isyana.

​Wamen Isyana juga mengajak para orang tua untuk introspeksi kesiapan diri sebelum memutuskan memiliki anak. Kesiapan bukan hanya soal finansial, tapi juga kesiapan mental dan emosional dalam menerima anak sebagai anugerah Tuhan, apa pun kondisinya saat lahir.

“Sebagai orang tua, kita harus siap apada saat kita ingin memiliki anak. Menjadi orang tua itu proses belajar seumur hidup. Orang tua juga perlu belajar untuk mendengar anak, karena tidak ada ilmu atau sekolah khusus untuk menjadi orang tua, yang perlu dilakukan adalah belajar terus setiap harinya karena apa setiap anak bisa punya karakter dan sifat yang berbeda-beda. Sehingga orang tua harus siap,” tegasnya.

​Wamen PPPA dan Wamen Dukbangga mengajak berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, swasta, masyarakat sipil, dan media untuk berkolaborasi dalam memperkuat program prioritas nasional dan membangun ekosistem yang mendukung pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan keluarga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: