Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sektor perbankan Indonesia menunjukkan ketahanan yang baik pada triwulan pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan OJK, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,16% (yoy), dengan kredit modal kerja menyumbang Rp49,88 triliun.
Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,75% (yoy), mencerminkan kepercayaan masyarakat yang tetap terjaga. Namun, industri perbankan juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal efisiensi operasional.
Dari aspek ketahanan, perbankan nasional mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat kuat sebesar 25,43%, jauh melampaui ketentuan minimum. Kualitas kredit secara umum masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,17%, meskipun mengalami kenaikan tipis dari posisi Desember 2024 sebesar 2,08%. Namun demikian, peningkatan rasio BOPO mengindikasikan adanya tekanan pada efisiensi operasional perbankan.
Konglomerasi Keuangan (KK) yang diawasi OJK juga mencatat perkembangan positif. Total aset KK mencapai Rp10.265 triliun pada Maret 2025, tumbuh 4,24% dari posisi Desember 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh penyaluran kredit yang meningkat Rp184 triliun atau 2,89%. OJK saat ini mengawasi 17 Konglomerasi Keuangan dengan berbagai variasi struktur bisnis.
Meski menunjukkan pertumbuhan aset, KK menghadapi tantangan dalam penghimpunan dana. DPK KK justru mengalami penurunan 1,60% menjadi Rp6.860 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Fenomena ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat pentingnya stabilitas pendanaan bagi kelangsungan bisnis konglomerasi keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement