Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pemerintah berharap akhir tahun ini seluruh Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Bali dapat beroperasi secara optimal.
Hal ini disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi saat meninjau Kopdes Merah Putih Tegal Harum, Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kopdes Merah Putih Diharapkan Jadi Garda Terdepan Sukseskan Ketahanan Pangan dan Energi Nasional
“Kendala yang dihadapi bukan hambatan, melainkan tantangan seperti sumber daya manusia, akses teknologi, pemahaman sistem koperasi, serta regulasi yang perlu disesuaikan,” jelas Menteri Koperasi, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (13/8).
Salah satu contoh koperasi yang menjadi model adalah Koperasi Desa Tegal Harum di Denpasar, yang melayani sekitar 13.000 warga dengan 3.500 keluarga.
Koperasi ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, garam, dan kopi dari berbagai daerah seperti Toraja, Lampung, dan Kintamani. Produk-produk lokal juga didistribusikan melalui jaringan koperasi nasional.
Menkop Budi Arie menegaskan, model bisnis koperasi ini tidak bertujuan untuk bersaing dengan pasar, melainkan menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat. “Ini milik rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tegasnya.
Selain itu, Kopdes/kel Merah Putih juga berperan penting dalam menjaga inflasi dengan memotong rantai distribusi yang selama ini panjang sehingga harga kebutuhan pokok menjadi lebih terjangkau.
Pemerintah menargetkan 19 komoditas penting tersedia di koperasi desa dengan harga yang lebih murah bagi masyarakat.
“Ini merupakan misi mulia untuk mewujudkan amanat konstitusi dan cita-cita para pendiri bangsa agar koperasi menjadi sokoguru perekonomian nasional,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement