- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Energi
Kado untuk HUT RI ke-80, PLN Operasikan BioCNG Pertama di Indonesia dari Limbah Sawit
Kredit Foto: Istimewa
PT PLN (Persero) mencatat sejarah baru dengan mengoperasikan co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) berbahan baku limbah kelapa sawit untuk pertama kalinya. Inisiatif ini diimplementasikan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatra Utara, sebagai bagian dari upaya transisi energi bersih.
Keberhasilan proyek percontohan ini juga menjadi bentuk kontribusi PLN dalam menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penggunaan BioCNG sebagai sumber energi terbarukan menandai langkah strategis PLN dalam mendorong diversifikasi energi hijau dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Inovasi ini sejalan dengan target Net Zero Emissions (NZE) 2060, sekaligus mempercepat pemanfaatan potensi energi bersih dalam negeri.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi yang hadir pada peresmian tersebut mengapresiasi langkah PLN dalam menghadirkan inovasi BioCNG pertama di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi co-firing BioCNG pertama di Indonesia ini sebagai upaya membangun energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkitan. Ini akan menambah bauran EBT khususnya yang berada di Sumatera Utara,” ujar Eniya dalam sambutannya, Kamis (14/8).
Baca Juga: PLN Apresiasi Pelanggan Industri Andalan Dorong Ekonomi Hijau Berkelanjutan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan terus mengoptimalkan potensi lokal untuk menghadirkan solusi energi bersih.
“Melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini, kami tidak hanya menghadirkan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat kedaulatan energi dan di saat yang bersamaan menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja baru, dan membantu mengentaskan kemiskinan,” kata Darmawan.
BioCNG yang digunakan di PLTGU Belawan dihasilkan dari pengolahan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia memiliki potensi signifikan untuk mengubah limbah ini menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.
Pemanfaatan ini tidak hanya menghadirkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan stabil secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, mendorong tumbuhnya industri pengolahan lokal, serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan di sekitar wilayah perkebunan.
Baca Juga: Sambut HUT RI ke-80 PLN Hadirkan Diskon Tambah Daya 50%
Sementara itu Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan potensi listrik bersih dari pemanfaatan BioCNG di Sumatera Utara mencapai 478 GWh per tahun.
"Melalui integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif, PLN berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan sekaligus mendayagunakan limbah organik menjadi energi bersih. Pemanfaatan BioCNG ini akan berkontribusi terhadap produksi listrik bersih sebesar 478 GWh per tahun, penghematan bahan bakar setara Rp48 miliar per tahun dan pengurangan emisi CO2 sebesar 80 ribu ton per tahun,” ujar Haryadi.
PLTGU Belawan memiliki kapasitas terpasang 1.184 MW dan menyumbang 10,96% pasokan listrik di Sumatera serta 30,75% di wilayah Sumatera Bagian Utara. Sepanjang 2024, capaian co-firing biomassa di pembangkit PLN mencapai 854 ribu MWh, dan targetnya akan meningkat dengan pemanfaatan BioCNG.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement