Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko Utama Komputasi Kuantum di Asia Pasifik

Risiko Utama Komputasi Kuantum di Asia Pasifik Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kawasan Asia Pasifik (APAC) telah lama dianggap sebagai lahan subur bagi teknologi yang berpotensi revolusioner: komputasi kuantum. Negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, India, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan diakui sebagai pemimpin global di bidang ini, didorong oleh dukungan pemerintah yang kuat dan adopsi yang cepat, terutama di sektor keuangan, farmasi, dan perusahaan rintisan.

Inti dari pergeseran teknologi ini terletak pada kemampuan yang dahsyat dan bermata dua: komputer kuantum pada akhirnya dapat memecahkan banyak metode enkripsi yang ada saat ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keamanan siber. Namun, teknologi yang sama juga menjanjikan terciptanya standar enkripsi baru yang tahan kuantum, yang dapat membentuk kembali cara kita mengamankan informasi digital di masa depan. Untuk saat ini, kemampuan ini sebagian besar hanya tersedia dalam pengaturan laboratorium dan demonstrasi bukti konsep, sehingga membuat linimasa untuk ancaman dan manfaatnya masih belum pasti, meskipun kebutuhan untuk persiapan tetap mendesak.

“Pasar komputasi kuantum di Asia Pasifik saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Dari USD 392,1 juta tahun lalu, para ahli memperkirakan pertumbuhan yang sangat besar menjadi USD 1,78 miliar pada tahun 2032, melonjak dengan CAGR yang kuat sebesar 24,2%. Hal ini menarik sekaligus mengkhawatirkan. Organisasi di sini harus mengingat bahwa komputasi kuantum adalah garda depan siber berikutnya. Komputasi kuantum dapat membuka inovasi-inovasi inovatif, sekaligus mengantarkan kawasan ini ke era baru ancaman keamanan siber,” ujar Sergey Lozhkin, Kepala Tim Riset & Analisis Global untuk META dan APAC di Kaspersky.

Untuk lebih memahami cakupan ancaman yang terus berkembang, Lozhkin mengidentifikasi tiga risiko terkait kuantum yang paling mendesak dan membutuhkan perhatian serta tindakan dari komunitas keamanan siber dalam Kaspersky APAC Cyber Security Weekend di Da Nang, Vietnam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Redaksi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: