Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tabungan di Bawah Rp100 Juta Menyusut, Bank Mandiri Ungkap Biang Keroknya!

Tabungan di Bawah Rp100 Juta Menyusut, Bank Mandiri Ungkap Biang Keroknya! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkap tren penurunan tabungan masyarakat dengan saldo di bawah Rp100 juta yang berlanjut hingga Juli 2025. Penurunan ini disebut terjadi konsisten dalam satu dekade terakhir seiring pergeseran perilaku keuangan rumah tangga.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan rata-rata tabungan masyarakat pada 2013 masih sekitar Rp4 juta. Namun, angka tersebut turun menjadi Rp1,76 juta pada 2025 dan kembali menyusut ke Rp1,74 juta pada Juli.

“Yang kita lihat memang ada dua poin di sini. Pertama, penerimaan atau income yang menurun, termasuk karena pergeseran pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan. Kedua, adanya alokasi dana ke instrumen lain di luar tabungan,” kata Andry dalam acara Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Baca Juga: Tabungan di Bawah Rp100 Juta Lesu, OJK Pantau Ketat

Ia menambahkan, kenaikan harga emas lebih dari 25% sepanjang tahun membuat instrumen ini semakin diminati masyarakat. Selain emas, properti juga menjadi pilihan alokasi dana rumah tangga, sehingga mengurangi porsi Dana Pihak Ketiga (DPK) dari kelompok nasabah dengan tabungan di bawah Rp100 juta.

“Karena alokasi ke instrumen lain semakin besar, otomatis penempatan di DPK terutama untuk kelas di bawah 100 juta mengalami penurunan,” ujarnya.

Head of Mandiri Institute, Andre Simangunsong, menambahkan bahwa indeks tabungan Bank Mandiri terus menurun hingga Juni 2025, berada di level 77 poin. Namun, pada Juli terjadi sedikit perbaikan dengan kenaikan satu poin.

“Ada kemungkinan penurunan rata-rata tabungan tidak selalu mencerminkan turunnya daya beli masyarakat, melainkan pergeseran ke instrumen investasi lain,” jelas Andre.

Baca Juga: Simpanan Nasabah Sultan Naik 9,45%, Bos LPS: Mereka Tahan Ekspansi

Survei Mandiri Institute memperlihatkan pergeseran preferensi investasi generasi muda. Sebanyak 38% Gen Z memilih emas sebagai instrumen utama, naik menjadi 45% pada kelompok milenial, dan 61% pada Gen X ke atas. Instrumen lain seperti reksadana dan obligasi juga menunjukkan peningkatan minat.

Bank Mandiri menilai fenomena ini sebagai perubahan pola keuangan jangka panjang. Dengan tabungan kecil yang terus tergerus dan alokasi dana bergeser ke aset investasi, bank memandang strategi pengelolaan DPK perlu beradaptasi mengikuti tren demografi dan perilaku investor baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: