Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Batu Bara Anjlok, Laba Usaha Baramulti Suksessarana Merosot 45 Persen

Harga Batu Bara Anjlok, Laba Usaha Baramulti Suksessarana Merosot 45 Persen Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) membukukan laba bersih USD49,7 juta atau setara Rp818 miliar pada semester I-2025, turun 38 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai USD80,3 juta. Penurunan ini terutama dipengaruhi pelemahan harga batu bara global sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Jumat (29/8/2025), penjualan bersih tercatat USD326,4 juta, merosot 26 persen dari USD482,5 juta pada semester I-2024. Ekspor masih mendominasi dengan nilai USD229 juta atau 70 persen dari total penjualan, sementara sisanya USD97,4 juta berasal dari pasar domestik.

Meski beban pokok turun, penurunan tajam harga jual batu bara membuat laba kotor BSSR terpangkas 38 persen menjadi USD106 juta, dengan margin menyusut ke level 32,4 persen. Laba usaha tercatat turun lebih dalam, 45 persen menjadi USD56,5 juta. Dampaknya, laba periode berjalan hanya USD49,7 juta atau setara Rp818 miliar.

Baca Juga: Di Gempur Pakaian Impor Murah, Laba TRIS Berhasil Naik 20%

Di sisi lain, arus kas operasional masih terjaga solid. Hingga akhir Juni 2025, arus kas bersih dari aktivitas operasi mencapai USD87,7 juta, turun tipis 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan perseroan tetap mampu menghasilkan kas dari kegiatan inti meski tekanan pasar batu bara cukup kuat.

Posisi kas dan setara kas juga tercatat relatif sehat di angka USD61,7 juta. Hal ini ditopang perbaikan piutang usaha yang berhasil ditagih. 

Baca Juga: Emiten Grup Lippo Catat Lonjakan Laba 217%, Ini Sebabnya!

Dari sisi struktur permodalan, ekuitas perusahaan mencapai USD293,7 juta, dengan saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebesar USD217,5 juta.

Kinerja BSSR pada semester I-2025 menunjukkan tantangan yang dihadapi industri batu bara akibat penurunan harga komoditas global. 

Meski demikian, perseroan masih mencatat arus kas operasional positif dan posisi keuangan yang solid, memberi ruang bagi perusahaan untuk menjaga keberlangsungan usaha di tengah fluktuasi pasar energi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: