Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Eropa Tertekan Dinamika Ekonomi Inggris dan Prancis

Bursa Eropa Tertekan Dinamika Ekonomi Inggris dan Prancis Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa melemah pada perdagangan di Jumat (29/8). Penurunan ini dipimpin oleh penurunan saham perbankan dan sikap investor yang tengah menimbang data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan Eropa.

Dilansir dari Reuters, Senin (1/9), Stoxx 600 ditutup turun 0,6% ke 550,14. ia mencatatkan penurunan mingguan pertama dalam empat pekan.

Baca Juga: Vier Corp Soroti Stagnasi Perdagangan Saham, Tata Kelola Bursa Dinilai Perlu Pembenahan

Secara luas, investor tengah dilanda kekhawatiran menyusul munculnya keraguan atas independensi dari Federal Reserve. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menguatkan tekanan politiknya dalam berupaya memengaruhi kebijakan moneter, termasuk upayanya untuk memberhentikan Gubernur Fed Lisa Cook.

Indeks Harga Konsumsi Pribadi Amerika Serikat yang naik secara tahunan pada bulan lalu juga menjadi sorotan karena menunjukkan dampak tarif terhadap inflasi relatif terbatas. Meski demikian, pasar masih memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan di 16–17 September.

“Itu tetap menjadi skenario utama bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga bulan depan, meski data inflasi yang lebih tinggi ini menimbulkan sedikit keraguan,” kata UBS Global Wealth Management Analyst,  Kiran Ganesh.

Dari Jerman, inflasi meningkat lebih cepat dari perkiraan pada Agustus. Hal itu disertai tingkat pengangguran yang menembus tiga juta orang untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Di Prancis, inflasi konsumen naik sedikit di bawah ekspektasi. Investor juga khawatir terhadap masa depan politik negara ini, menyusul kemungkinan jatuhnya pemerintahan dari Perdana Menteri Francois Bayrou.

Dari Inggris, Saham NatWest, Barclays, dan Lloyds kompak terkoreksi setelah sebuah lembaga think tank merekomendasikan agar pemerintah mengenakan pajak tambahan pada keuntungan bank dari bunga cadangan yang ditempatkan di Bank of England.

Baca Juga: Investor Asing Panik Usai Demo Berujung Kericuhan, Saham BCA Hingga TOBA Jadi Korban

Adapun Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada September 2025. Hal ini terjadi setelah melakukan delapan kali pemangkasan sejak pertengahan 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: