Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Borong SBN Rp200 triliun, Bos BI: Dukung Program Ekonomi Kerakyatan Prabowo

BI Borong SBN Rp200 triliun, Bos BI: Dukung Program Ekonomi Kerakyatan Prabowo Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembiayaan program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui skema burden sharing bersama Kementerian Keuangan. Skema ini merupakan mekanisme pembagian beban bunga guna memperkuat pendanaan program ekonomi kerakyatan dalam Asta Cita.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, sejak awal 2025 pihaknya telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder dengan nilai mencapai Rp200 triliun. Langkah ini, kata Perry, sejalan dengan kebijakan moneter yang ekspansif.

"Kami update kemarin dan sejak kemarin kami telah membeli SBN sebesar 200 triliun data terbaru kemarin termasuk untuk debt switching," kata Perry dalam Rapat Kerja Komite IV bersama pemerintah, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga: BI Beberkan Penyebab RI Alami Deflasi di Agustus 2025

Perry menambahkan, sinergi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan sebagian dana hasil pembelian SBN tersebut dialokasikan untuk mendukung pembiayaan program ekonomi kerakyatan. Program itu mencakup pembangunan perumahan rakyat, penguatan koperasi desa Merah Putih, hingga sektor UMKM.

"Dengan burdensharing atau pembagian beban bunga yang tentu saja bersama kementerian keuangan dan karenanya akan mengurangi beban pembiayaan dari program-program untuk ekonomi kerayatan dalam asta cita," tambahnya.

Baca Juga: Tekanan Demo Ganggu Pasar, BI Lakukan Ini Jaga Stabilitas Rupiah

Selain itu, BI juga mendorong penyaluran kredit dengan memperkuat insentif likuiditas makroprudensial kepada perbankan. 

Berdasarkan data BI, total insentif yang digelontorkan mencapai Rp384 triliun. Dana tersebut difokuskan untuk sektor-sektor prioritas dalam Asta Cita seperti investasi pertanian, perumahan, UMKM, dan ekonomi inklusif.

"Untuk mendorong kredit kami terus menambah insentif likuiditas makroprudensial kepada bank-bank untuk penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas pemerintah dalam asta cita," pungkasnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: