Eks Dirut Diduga Gelapkan Dana & Dokumen, JSKY Ngaku Merugi hingga Rp60 Miliar Per Tahun
Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) tengah menghadapi dampak serius dari kasus dugaan tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh mantan Direktur Utama perusahaan, Christoper Liawan.
Kasus ini diperkirakan memberikan pukulan signifikan terhadap operasional dan kinerja keuangan perseroan dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan hasil audit tim penyidik kepolisian, kerugian materiil akibat dugaan penggelapan tersebut diperkirakan mencapai Rp3 miliar.
Tidak hanya itu, perusahaan juga mengalami kerugian lanjutan akibat hilangnya proyeksi pelanggan strategis yang diduga diambil alih secara tidak sah, dengan estimasi potensi kerugian mencapai kurang lebih Rp30-60 miliar per tahun.
Selain dugaan penggelapan, mantan direktur utama tersebut juga diduga secara sengaja menghilangkan dokumen-dokumen penting milik perusahaan.
Hilangnya dokumen ini telah menghambat proses audit laporan keuangan yang menjadi kewajiban perusahaan sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia.
Kondisi ini membuat manajemen harus bekerja ekstra keras untuk memulihkan kelengkapan administrasi dan memastikan proses audit tetap dapat diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Bogor dan masih dalam tahap penyidikan. Proses hukum masih berjalan, dan manajemen JSKY menyatakan akan sepenuhnya mendukung aparat penegak hukum dalam mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini.
Manajemen juga mengakui bahwa perkara ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu penurunan drastis kinerja perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Dampak kumulatif dari kerugian keuangan, hilangnya pelanggan strategis, serta hambatan administratif diduga turut berkontribusi terhadap kondisi yang berujung pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang telah diputus pada tahun 2023 silam.
Dalam menghadapi situasi ini, JSKY berkomitmen untuk melakukan pembenahan menyeluruh, memperkuat tata kelola perusahaan, dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Manajemen juga mengutamakan pemulihan operasional dan menjaga kepercayaan para pemegang saham, investor, mitra bisnis, dan pelanggan.
"Perusahaan terus mengambil langkah-langkah strategis untuk menutup kerugian, memulihkan operasional, serta mengembalikan kinerja sesuai target jangka panjang,” ujar manajemen dalam keterangan resminya.
JSKY menegaskan bahwa meskipun tantangan yang dihadapi sangat berat, komitmen untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan membangun kembali reputasi tetap menjadi prioritas utama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement