Kredit Foto: Istimewa
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan pemerintah mendorong digitalisasi pendidikan dengan menyediakan perangkat Interactive Flat Panel (papan interaktif) yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi lebih interaktif.
Hal tersebut disampaikan Mendikdasmen saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Kampus 3 SMK Muhammadiyah Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Gelar Silatnas, Gapembi Pertegas Komitmen Dukung Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Kehadiran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pilar penting pendidikan vokasi di Indonesia.
“Digitalisasi tidak boleh berhenti pada penyediaan perangkat, tetapi harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru agar mampu memanfaatkan teknologi secara optimal,” ujar Menteri Mu’ti, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Senin (8/9).
Menteri Mu'ti menegaskan bahwa penguatan SMK tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Untuk itu, Kemendikdasmen mengupayakan pelatihan intensif agar guru menguasai keterampilan baru, khususnya di bidang literasi digital, kecerdasan artifisial (AI), koding, dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Kami ingin guru SMK tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing siswa agar kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya hubungan erat antara SMK dan dunia usaha serta dunia industri (DUDI). “Kami mendorong konsep link and match antara SMK dengan DUDI. Dengan begitu, lulusan SMK benar-benar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan lapangan kerja, sekaligus membuka peluang untuk menjadi wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti juga menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam dunia pendidikan. Dengan Kehadiran Kampus 3 SMK Muhammadiyah Salaman di kecamatan tempuran, Magelang yang difokuskan pada Program Keahlian Layanan Kesehatan, dapat menjadi bukti nyata sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penguatan pendidikan vokasi.
“SMK Muhammadiyah Salaman juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan pemerintah. Kami percaya, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat akan memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia,” tegas Mu’ti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement